Buntut Pemecatan Sam Altman, 95% Karyawan OpenAI Ancam Mundur

Crysania Suhartanto
Selasa, 21 November 2023 | 07:49 WIB
CEO OpenAI sekaligus pendiri ChatGPT Sam Altman saat bertemu awak media di Jakarta, Rabu (14/6/2023)/Bisnis.com-Leo Dwi Jatmiko
CEO OpenAI sekaligus pendiri ChatGPT Sam Altman saat bertemu awak media di Jakarta, Rabu (14/6/2023)/Bisnis.com-Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sekitar 738 dari 770 atau 95% karyawan OpenAI, induk dari ChatGPT menandatangani surat pengunduran diri dan akan bergabung dengan Sam Altman, kecuali dewan perusahaan tersebut meninggalkan posisinya dan mengangkat kembali sang CEO.

Para pekerja menilai terjadi kesewenangan dalam pemecatan Sam Altman. “Proses yang Anda lalui untuk memberhentikan Sam Altman dan mencopot Greg Brockman dari dewan direksi telah membahayakan semua pekerjaan ini dan merusak misi dan perusahaan kami. Tindakan Anda menunjukkan dengan jelas bahwa Anda tidak memiliki kompetensi untuk mengawasi OpenAI,” tulis para karyawan di surat itu. 

Berdasarkan surat yang dipublikasikan oleh seorang jurnalis di Amerika bernama Kara Swisher, karyawan yang menandatangani surat tersebut termasuk Mira Murati yang kini sebagai CEO sementara OpenAI. 

Selain itu adapula nama besar Ilya Sutskever, salah satu sosok direksi yang menandatangani pemecatan Sam Altman. “Saya sangat menyesal dengan partisipasi saya dalam tindakan yang dilakukan dewan. Saya tidak pernah bermaksud untuk merusak OpenAI,” ujar Sutskever di akun X, Senin (21/11/2023).

Dengan demikian, saat ini hanya tersisa 3 orang yang ada di dewan, yakni pendiri dan CEO Quora Adam D’Angelo, CEO Sistem GeoSim Tasha McCauley, dan Direktur Strategi dan Hibah di Pusat Keamanan dan Teknologi Georgetown Helen Toner.

Dikutip dari Bloomberg, tindakan inipun membuat investor OpenAI yang berasal dari Thrive Capital, Khosla Ventures, dan Tiger Global Management berusaha untuk mengembalikan Altman ke perusahaan. 

Thrive Capital bahkan menawarkan pembelian saham dari karyawan OpenAI yang akan memberi nilai perusahaan sebesar US$86 miliar atau sekitar Rp1.323 triliun untuk dapat memikat Altman untuk kembali.

Mulanya, Microsoft juga setuju jika Altman dan Brockman kembali ke OpenAI dengan sejumlah syarat. Namun, CEO Microsoft Nadella baru merevisi ucapannya dan mengatakan Sam dan teman-teman akan terus bekerja dengan Microsoft.

“Di manapun Sam berada, dia bekerja dengan Microsoft,” ujar Nadella. 

Nadella menyebut Microsoft masih optimistis pada kemampuan dan kepemimpinan Sam. Oleh alasan itulah, Nadella menyambut Sam di Microsoft.

Diketahui, Sam Altman dipecat sebagai CEO OpenAI oleh para direksi pada Jumat (17/11/2023). 

Menurut The Verge, pemecatan ini dikarenakan Sam yang dinilai tidak konsisten dan tidak jujur dalam berkomunikasi. Direksi OpenAI mengatakan sudah tidak percaya pada kemampuan Sam untuk memimpin OpenAI. 

"Dia [Sam] tidak secara konsisten jujur dalam komunikasinya dengan dewan, sehingga menghambat kemampuannya untuk melaksanakan tanggung jawabnya,” ujar laman resmi OpenAI. 

Tindakan direksi OpenAI inipun menggegerkan publik dan tim internal. Alhasil, banyak karyawan OpenAI yang kecewa dan sudah lebih dulu keluar dari OpenAI. Berdasarkan data dari TechCruch, terdapat Szymon Sidor, Jakub Pachocki, dan Aleksander Madry yang ikut keluar dan kini bergabung dengan Microsoft. 

Selain itu, banyak investor dan pemimpin bisnis yang menyatakan tanpa Sam Altman, OpenAI akan sulit mempertahankan laju perkembangan selama ini. 

Pada Senin (20/11/2023), Sam dan Brockman pun dipekerjakan oleh Microsoft dan dipercaya untuk memimpin tim kecerdasan buatan (AI) baru dari perusahaan tersebut. 

“Kami sangat gembira untuk menyampaikan kabar bahwa Sam Altman dan Greg Brockman, bersama rekan-rekannya, akan bergabung dengan Microsoft untuk memimpin tim peneliti AI tingkat lanjut yang baru,” ujar CEO Microsoft Satya Nadella pada akun X, Senin (20/11/2023).

Nadella pun mengatakan siap untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh kedua pendiri OpenAI yang baru dipecat ini, untuk mencapai kesuksesan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Kahfi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper