Israel Diserang Hacker Gaza, Sektor Keamanan Hingga Energi Jadi Sasaran

Crysania Suhartanto
Selasa, 10 Oktober 2023 | 10:33 WIB
Kejahatan online/Ilustrasi-mirror.co.uk
Kejahatan online/Ilustrasi-mirror.co.uk
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Israel mengalami sejumlah serangan siber yang didalangi oleh peretas (hacker) asal Gaza. Kelompok mengincari sejumlah sektor vital milik Israel menurut laporan Microsoft

“Kami menilai kelompok ini bekerja untuk memajukan kepentingan Hamas, kelompok militan Sunni yang merupakan otoritas pemerintahan de facto di Jalur Gaza,” ujar laporan tersebut, dikutip Selasa (10/10/2023).

Berdasarkan laporan yang dibuat Microsoft, serangan yang dinamakan Storm-1133 tersebut menyasar sektor energi, keamanan, dan telekomunikasi.

Adapun peretasan dilakukan dengan membuat sejumlah profile palsu yang menyamar sebagai para petinggi perusahaan di Israel. 

Kemudian, para peretas itu mulai mengirimkan pesan phising, malware, hingga pengintaian pada karyawan-karyawan lainnya di perusahaan. 

Lebih lanjut, laporan Microsoft menemukan peretas Gaza juga mengintai ke pihak ketiga yang memiliki hubungan dengan Israel.

Adapun serangan yang dilayangkan pada sekutu Israel mayoritas menargetkan sektor pertahanan mereka. Masalahnya, pihak yang menyerang sekutu Israel bukan hanya Gaza, melainkan sejumlah peretas dari Asia.

Diketahui, setidaknya ada 70 insiden peretasan dari Asia yang menargetkan negara-negara yang beraliansi dengan Amerika Serikat, seperti Israel, India, dan Prancis.

Serangan tersebut diketahui mayoritas berasal dari Iran dan Korea Utara.

“(Iran dan Korea Utara) dalam beberapa kasus mulai menutup kesenjangan digital dengan China dan Rusia,” ujar laporan tersebut.

Israel seakan menjadi musuh bersama para peretas. Sebelumnya, kelompok peretas atau hacker Rusia Killnet mendukung langkah Hamas dalam menyerang Israel.

Killnet mengancam akan menyerang website pemerintahan Israel, tersirat dari pesan yang ditinggalkan. 

Dilansir dari Cybernews, Senon (9/10/2023) Kelompok peretas terkenal asal Rusia, Killnet, menargetkan serangan siber ke berbagai organisasi Israel untuk menemani gempuran yang dilakukan militan Hamas.

Baku tembak antara Hamas dan Pasukan Pertahanan Israel terus berlanjut, dan kini, para pejuang dunia maya telah bergabung dalam pertempuran tersebut.

Killnet menyatakan dalang dari serangan terhadap Telegram, sebuah jejaring sosial, yang untuk terhubung ke situs web gov.il dari seluruh dunia. 

Kelompok peretas Rusia Killnet telah menyatakan dukungannya terhadap Hamas dan membuat pernyataan berikut tentang Israel:

"Pemerintah Israel, Anda bertanggung jawab atas pertumpahan darah ini. Pada 2022, Anda mendukung rezim teroris di Ukraina. Anda mengkhianati Rusia. Hari ini, Killnet secara resmi memberi tahu Anda tentang hal ini! Semua sistem pemerintahan Israel akan menjadi sasaran serangan kami." tulis Killnet. 

Killnet mengatakan bahwa kelompok tersebut tidak menargetkan warga Israel biasa. Target mereka adalah “rezim” yang menjual dirinya kepada NATO, yang dituding sebagai aktor teroris utama. 

Serangan Killnet juga tidak akan menyerang infrastruktur penting kedua belah pihak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper