Bisnis.com, JAKARTA – Google mengumumkan peluncuran asisten berkekuatan AI yang disebutnya Duet, di semua aplikasi Workspace miliknya termasuk Gmail, Drive, Slides, Dokumen, dan lain-lain pada Selasa (29/8/2023).
Melansir dari The Verge, Rabu (30/8/2023), pengguna dapat meminta asisten Duet untuk mengubah kerangka Google Dokumen menjadi presentasi di slide atau memintanya membuat bagan dari data di Spreadsheet.
Selain itu, Duet juga bisa menjadi alat kreatif, pengguna dapat memintanya untuk menulis tanggapan email, membuat gambar, atau memeriksa tata bahasa.
Asisten Duet juga dapat membantu pengguna menemukan sesuatu di Drive, meringkas dokumen, dan banyak lagi. Asisten Duet dapat dibayangkan seperti perpaduan asisten Clippy dari Microsoft yang dapat melakukan kerja kreatif layaknya ChatGPT.
Pada Google Meet, Duet dapat dimanfaatkan untuk menyesuaikan pencahayaan dan suara pada video, serta meringkas rapat secara otomatis.
Sementara itu, di Google Chat, Duet dapat digunakan untuk meringkas secara otomatis rangkaian pesan panjang yang mungkin tidak akan sempat dibaca oleh pengguna.
Sebelumnya pada konferensi pengembang I/O bulan Mei lalu, Google telah mengumumkan pembuatan asisten Duet yang disebut-sebut sebagai rival asisten Copilot dari Microsoft. Pada saat itu, perusahaan memperkenalkan kumpulan fitur Duet yang kini nyata dapat digunakan.
Namun, seluruh fitur itu dapat digunakan hanya jika pengguna bersedia mengeluarkan sejumlah uang. Google mengizinkan organisasi besar untuk mengikuti uji coba gratis, tetapi selanjutnya mereka perlu membayar sebesar US$30 atau sekitar Rp456.000 per bulannya untuk menggunakan asisten Duet.
Mengutip dari CNBC Internasional, Rabu (30/8/2023), perusahaan belum memutuskan harga untuk organisasi kecil dan pengguna individu.
“Daftar harga yang kami buat mempertimbangkan kesediaan pelanggan untuk membayar nilai perusahaan yang akan kami masukkan ke dalamnya,” kata wakil presiden dan manajer umum Google Workspace, Aparna Pappu.
Google mulai menerima pre order Duet AI untuk Google Workspace pada bulan Juni, tetapi Pappu mengaku perusahaan tidak mengumumkan pre order secara publik. Di samping itu, Microsoft menyusul mengumumkan harganya pada bulan Juli.
“Kami sedikit terkejut melihat teman-teman kami di Redmond memberikan model penetapan harga yang sama persis dengan yang kami miliki,” kata Pappu, merujuk pada Microsoft yang diketahui berbasis di Redmond, Washington.
Pada nyatanya, Microsoft juga mengumumkan harga yang sama untuk asisten AI Copilot yang belum diumumkan perilisannya.
Di samping itu, penggunaan AI sebagai asisten tentunya tidak membuat manusia dapat benar-benar lepas dari pekerjaannya. Melihat pada sejumlah teknologi AI sebelumnya, misal ChatGPT yang diketahui menghasilkan ringkasan yang berisi misinformasi tentang seseorang dan Google Bard yang menghasilkan ringkasan dari judul film yang tidak pernah ada, pengguna tetap harus waspada jika AI akan membuat interpretasi yang salah terkait datanya. (Lydia Tesaloni Mangunsong)