Bisnis.com, JAKARTA - PT Supra Primatama Nusantara (Biznet) mencatatkan kenaikan pelanggan hingga 30 persen pada semester I/2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Senior Manager Marketing Biznet Adrianto Sulistyo mengatakan pertumbuhan tersebut tidak terlepas dari jumlah kabel yang melewati rumah atau homepass Biznet yang mencapai 2,2 juta dan tersebar di 180 kota di Indonesia.
“Homepass Biznet tersebar di Pulau Jawa, Bali, Bangka, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Flores dan Timor,” ujar Adrianto kepada Bisnis, Selasa (15/8/2023).
Namun, Adrianto mengatakan Biznet akan terus membangun infrastruktur jaringan ke berbagai kota dan area di Indonesia, terutama pada sisa 2023.
Selain itu, Biznet juga tetap berkomitmen untuk memberikan bandwidth yang besar, kecepatan upload dan download yang simetris, serta cakupan area yang luas.
Hal ini dilakukan agar terus menghadirkan produk serta layanan yang dapat memenuhi kebutuhan digital masyarakat Indonesia.
Adrianto mengatakan target ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang begitu pesat sehingga hampir semua aktivitas dapat dilakukan secara online di rumah.
“Dengan spesifikasi jaringan Internet seperti di atas, kami yakin dapat menjadi solusi untuk mendukung aktivitas digital seperti video conference, streaming film, berbelanja daring dan aktivitas lainnya,” ujar Adrianto.
Kendati demikian, Adrianto juga mengungkapkan masih ada sejumlah tantangan dalam ekspansi bisnisnya, yakni masalah perizinan untuk membangun infrastruktur.
Oleh karena itu, Adrianto meminta dukungan kerjasama yang baik dari pemerintah agar industri dapat membangun infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung kebutuhan digital masyarakat.
“Oleh karena itu, untuk menjawab tantangan tersebut kami membutuhkan dukungan kerjasama yang baik dari pemerintah sehingga provider dapat membangun infrastruktur di dalam kawasan untuk mendukung kebutuhan aktivitas digital masyarakat Indonesia,” ujar Adrianto.
Sebagai informasi, menurut data dari Asosiasi Penyedia Jaringan Internet Indonesia (APJI), dari 250 juta penduduk Indonesia, sekitar 210 juta orang di antaranya merupakan pengguna internet.
Menurut catatan Bisnis, dari jumlah tersebut hanya 14,5 persen di antaranya yang memiliki fixed broadband. Dengan demikian, penyelenggara jaringan fixed broadband masih memiliki banyak potensi pasar yang dapat dieskplor.