Bisnis.com, SOLO - Paus Fransiskus angkat bicara terkait polemik kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang belakangan ramai diperbincangkan karena dinilai berbahaya.
Paus Fransiskus menyebut ada risiko berbahaya dari perkembangan teknologi AI seperti yang terjadi belakangan ini.
Dia menilai ada kemungkinan AI akan mengganggu dan memiliki efek ambivalen terhadap teknologi baru.
Paus Fransiskus juga menyampaikan pesan untuk Hari Perdamaian Gereja Katolik yang akan jatuh pada Hari Tahun Baru 2024.
Salah satu pesannya adalah soal pengawasan AI yang perlu dilakukan agar tak menimbulkan dampak negatif.
"Mengingat perlunya waspada dan bekerja agar kekerasan dan diskriminasi tidak mengakar dalam produksi dan penggunaan perangkat semacam itu [AI], dengan mengorbankan yang paling rapuh dan tersisih," bunyi pernyataan resmi Vatikan.
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu juga membahas sisi kemanusiaan yang harus dikedepankan untuk setiap perusahaan yang mengembangkan AI.
"Kebutuhan mendesak untuk mengorientasikan konsep dan penggunaan kecerdasan buatan dengan cara yang bertanggung jawab, sehingga dapat melayani kemanusiaan dan melindungi rumah kita bersama, mengharuskan refleksi etis diperluas ke bidang pendidikan dan hukum," tutur Paus Fransiskus.
Pada 2015 Paus Fransiskus sempat menyebut teknologi sebagai "bencana". Namun ia juga menyebut internet, jaringan sosial, dan sms sebagai "anugerah dari Tuhan" jika digunakan dengan bijak.
Vatikan bergabung dengan raksasa teknologi Microsoft dan IBL untuk mempromosikan pengembangan etis AI pada 2020.
Mereka juga menyerukan regulasi teknologi yang berisiko seperti fitur pengenalan wajah dan lain sebagainya.