Pinjol Axiata Boost Bidik NPL di Bawah 2 Persen

Crysania Suhartanto
Jumat, 4 Agustus 2023 | 16:37 WIB
CEO Boost Indonesia Stefanus Warsito (kanan)/Bisnis.com-Crysania Suhartanto
CEO Boost Indonesia Stefanus Warsito (kanan)/Bisnis.com-Crysania Suhartanto
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Boost, platform peminjaman online milik Axiata, menargetkan dapat menekan non performing loan (NPL) hingga berada di bawah 2 persen, layaknya pencapaian mereka pada awal tahun. 

CEO Boost Indonesia Stefanus Warsito mengungkapkan bahwa saat ini angka NPL Boost berada pada kisaran 3 hingga 4 persen. 

“Pada awal tahun ini, bahkan pinjaman yang tidak kembali tidak mencapai satu persen, tetapi sekarang sudah mencapai 3-4 persen,” ujar Stefanus kepada Bisnis dikutip, Jumat (4/8/2023).

Kendati demikian, Stefanus mengakui peningkatan angka NPL ini merupakan suatu hal yang cukup lazim. Hal ini dikarenakan semua prosedur peminjaman Boost, mulai dari proses pendaftaran, verifikasi, hingga pemberian pinjaman yang dilakukan secara daring. 

Dengan demikian, menurut Stefanus jika ada peminjam yang tidak dapat membayar utang, hal itu hanyalah sebuah siklus biasa. 

Di sisi lain, Boost juga mengaku bunga yang ditawarkan tidak terlalu tinggi, yakni 1-2 persen per bulan tergantung dari jumlah peminjaman. Stefanus mengaku penetapan angka tersebut dikarenakan Boost memang memiliki tujuan untuk mendukung UMKM Indonesia dalam mengembangkan bisnisnya. 

Dari tujuan itu pula, Boost juga tengah memberikan edukasi kepada para penjual agar wawasannya lebih luas, terutama terkait dunia pinjaman digital. Menurut Stefanus, hal ini menjadi krusial mengingat sistem pemasaran Boost yang masih dari mulut ke mulut atau dari distributor ke UMKM. 

Pada kesempatan tersebut, Stefanus mengungkapkan Boost juga tidak terlalu banyak melakukan aksi korporasi seperti ‘membakar uang’ dan akuisisi, tetapi lebih berfokus pada profit.

“Kini kami tidak hanya meningkatkan pasar, bukan hanya meningkatkan volume (peminjaman), tetapi juga tentang seberapa dekat kita kepada profit. Soalnya, saat ini kan perusahaan lainnya hanya membakar uang, akuisisi, dan lain-lain,” ujar Stefanus.

Sebagai informasi, Boost merupakan salah satu dari tiga perusahaan peminjaman digital terbesar di Malaysia.Boost juga melakukan ekspansi ke negara-negara tetangganya seperti Indonesia.

Saat ini, Boost juga telah memiliki catatan loan book yang tumbuh lebih dari 40 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini pun memposisikan Boost sebagai salah satu pemain teratas di sektor fintech di Indonesia. 

Adapun mayoritas peminjamnya adalah perusahaan dari industri telekomunikasi, mengingat Boost yang merupakan anak perusahaan dari Axiata sehingga memiliki cukup banyak jaringan ke bisnis telekomunikasi.

Selain itu, Boost juga telah menjangkau area Jawa Timur, Sulawesi, Bali, dan Sumatra, terutama di daerah pedalaman.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper