Aplikasi Gopay Hadir, Bank Jago (ARTO) Lirik Peluang Kolaborasi dan Integrasi

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 31 Juli 2023 | 08:48 WIB
Pejalan kaki melintas di depan kantor pusat Bank Jago di Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian
Pejalan kaki melintas di depan kantor pusat Bank Jago di Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Jago Tbk. (ARTO) menilai kehadiran aplikasi Gopay akan membantu mereka dalam memperluas pasar, seiring peluang integrasi dan kolaborasi keduanya. 

Direktur Kepatuhan sekaligus Sekretaris Perusahaan Bank Jago Tjit Siat Fun mengatakan perseroan menyambut positif hadirnya Aplikasi GoPay.

Bank Jago melihat kehadiran Aplikasi GoPay bermanfaat bagi masyarakat Indonesia karena makin memiliki banyak pilihan untuk mengakses produk dan layanan keuangan secara digital.

Dengan keunikan dapat tertanam di berbagai ekosistem digital, termasuk tertanam dalam ekosistem GoTo, saat ini Aplikasi Jago terintegrasi dan dapat diakses dari Aplikasi Gojek.

Masyarakat dapat langsung membuka rekening Bank Jago dari Aplikasi Gojek dan melakukan koneksi Kantong Jago untuk salah satu opsi pembayaran pada Aplikasi Gojek. 

 “Kehadiran Aplikasi GoPay tentu membuka peluang integrasi dan kolaborasi yang lebih jauh antara Bank Jago dengan ekosistem GoTo, yang bertujuan untuk menambah kemudahan, keuntungan, perlindungan, dan fungsionalitas untuk para pengguna GoPay, dan berpotensi untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia,” kata Siat Fun kepada Bisnis, Senin (31/7/2023).

Siat Fun juga menjelaskan bahwa Bank Jago dan GoPay memiliki keunikan masing-masing. Bank Jago merupakan bank berbasis teknologi (tech-based bank) yang menggabungkan teknologi dan cara digital dengan fundamental institusi keuangan yang kuat. 

Bank Jago memilki lisensi perbankan penuh dan tertanam dalam ekosistem. 

“Kami dapat memenuhi kebutuhan keuangan, baik dalam pembiayaan (lending) dan simpanan (funding), bagi nasabah segmen ritel (consumer), mass market, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) secara konvensional maupun syariah,” kata Siat Fun. 

Selain itu, Bank Jago juga memiliki Aplikasi Jago yang dirancang untuk dapat tertanam di berbagai ekosistem digital, serta dapat disesuaikan (customized) dan dipersonalisasi (personalized) agar kompatibel dengan teknologi pelaku ekosistem dan kebutuhan masing-masing nasabah. 

Aplikasi Jago dirancang secara khusus dengan prinsip life-centric agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu, seperti bertransaksi, menabung, berinvestasi, serta mengelola keuangan secara praktis sesuai dengan cara masing-masing.

 Sementara GoPay (GoTo Financial) merupakan perusahaan financial technology (fintech) dengan kelebihan dan keunikan tersendiri. 

“Maka, seperti yang saya sampaikan sebelumnya, inovasi yang dihadirkan GoTo Financial, termasuk Aplikasi GoPay, tentu dapat membuka peluang integrasi dan kolaborasi yang lebih jauh dengan ekosistem GoTo,” kata Siat Fun. 

Sebelumnya, sejumlah pengamat digital di Tanah Air menilai bahwa Aplikasi Gopay memiliki layanan yang mirip dengan Bank Jago, sehingga dikhawatirkan mengganggu pasar Bank Jago. 

Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira melihat, dengan munculnya Gopay sebagai aplikasi terpisah dapat bersaing di segmen yang sama dengan Bank Jago. Keduanya diperkirakan olehnya akan sama-sama bersaing di industri keuangan digital. 

“Gopay dan Bank Jago dapat head to head karena segmentasi pasarnya adalah milenial, dan sama sama menawarkan fitur pembayaran digital. Apalagi kalau nanti Gopay sudah mulai independen dan bisa lebih inovatif lagi dengan masuk ke pasar kripto kemudian menjual reksadana dan asuransi,” katanya. 

Bhima bahkan melihat, ke depan terdapat peluang GoPay akan memiliki skala bisnis yang lebih besar dibandingkan dengan Bank Jago. Terlebih apabila Gopay terus memperluas inovasinya sehingga bisa memperbanyak pengguna yang selama ini cenderung loyal.

Senada, Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) M. Tesar Sandikapura mengatakan, sejatinya pangsa pasar serta pengguna Gopay dan Bank Jago memiliki kesamaan. Dengan demikian, ke depan dia memperkirakan keduanya berpeluang untuk bertarung di pasar yang sama.

“Idealnya, ketika Gojek membeli Bank Jago, [maka] Gopay-nya dihilangkan. Sementara itu yang terjadi saat ini tidak seperti itu. Jadi orang bingung apakah diarahkan untuk pakai Bank Jago atau Gopay [untuk memperoleh layanan keuangan digital],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper