Telkomsel Bakal Gelar 5G Jika Penetrasi Smartphone di Atas 75%

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 27 Juli 2023 | 09:57 WIB
Tanda 5G dipasang di belakang jejaring kabel telekomunikasi di MWC Barcelona di Barcelona, Spanyol, Senin (25/2/2019)./Bloomberg-Angel Garcia
Tanda 5G dipasang di belakang jejaring kabel telekomunikasi di MWC Barcelona di Barcelona, Spanyol, Senin (25/2/2019)./Bloomberg-Angel Garcia
Bagikan

Bisnis.com, BADUNG - PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memiliki sejumlah parameter dalam penggelaran 5G di suatu wiliayah. Salah satunya adalah penetrasi ponsel pintar atau smartphone 5g  di kawasan yang akan mendapat jaringan generasi kelima. 

Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengatakan bahwa perusahaan akan terus berinvestasi pada jaringan 5g. Hanya saja,investasi dilakukan secara cermat, tepat dan akurat. 

Telkomsel memiliki beberapa parameter sebelum memutuskan penggelaran 5G di suatu wilayah. 

“Apakah wilayah tersebut masuk wilayah yang memberikan kontribusi pendapatan yang tinggi bagi telkomsel, dengan rerata pendapatan per pelanggan (ARPU) di atas Rp200.000. Penetrasi device lebih dari 75 persen sudah pasti kami bangun 5G di sana,” kata Saki, Rabu (27/7/2023). 

Diketahui, Laporan Opensignal terbaru menunjukkan bahwa Indonesia menempati urutan paling bontot perihal ketersediaan 5G. Meski sudah digelar sejak 2 tahun lalu, ketersediaan 5G Indonesia kalah dari negera tetangga Malaysia dan Vietnam. 

OpenSignal menyampaikan ketersediaan 5G di Indonesia hanya 0,9 persen atau lebih kecil dari Vietnam yang sebesar 2,0 persen dan Malaysia 20,5 persen.  Adapun untuk di Asia Tenggara, Singapura masih menjadi juara perihal ketersediaan 5G dengan capaian 30 persen.

Sementara itu pada Maret 2023 Telkomsel telah mengoperasikan 288 BTS 5G atau bertambah lebih dari 100 BTS secara tahunan. 

Saki mengatakan jika melihat perilaku pelanggan, jaringan 4G sudah cukup memberikan pengalaman yang baik. Masyarakat dapat menikmati layanan multimedia tanpa menggunakan jaringan 5G. 

“Kalau daily use case pelanggan pakai YouTube, Tiktok, 4G udah more than enough. Kalau di luar ada yang untuk B2B, IoT. Di Indonesia kami masih bertahap,” kata Saki. 

Saki menjelaskan beberapa tantangan dalam penggelaan 5G antara lain adalah spektrum yang terbatas dan investasi. Telkomsel menghindari investasi yang sia-sia pada jaringan 5G. 

“Jangan sampai investasi yang kami keluarkan besar tidak ada return of investment, break even point lama,” kata Saki. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper