Jumlah Aplikasi di Google Play Store Terus Menurun Akibat Peraturan Baru

Lydia Tesaloni Mangunsong
Selasa, 18 Juli 2023 | 18:19 WIB
Pengunjung bersandar pada logo Google, di Jakarta, Kamis (26/10)./JIBI-Nurul Hidayat
Pengunjung bersandar pada logo Google, di Jakarta, Kamis (26/10)./JIBI-Nurul Hidayat
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Google dikabarkan memperbarui kebijakan terkait distribusi aplikasi android melalui Play Store

Melansir dari The Register, Selasa (18/7/2023), perubahan utama adalah developer aplikasi harus menyerahkan lebih banyak poin identifikasi sesuai perluasan kebijakan terkait persyaratan Play Console. 

Mulai 31 Agustus nanti, developer yang mendaftarkan organisasi baru harus memberikan nomor D-U-N-S, pengenal sembilan digit yang diberikan oleh broker data Dun & Bradstreet.

Nomor D-U-N-S dapat membantu dalam keputusan manajemen risiko, atau setidaknya memberikan informasi tujuan dokumen hukum jika suatu saat diperlukan. 

Informasi tersebut nantinya akan digunakan untuk mengisi bagian Tentang Pengembang, kolom identifikasi baru di Google Play yang akan menampilkan informasi identitas terverifikasi seperti nama, alamat, dan detail kontak developer. 

Sementara developer yang sebelumnya telah mendaftarkan diri sebagai organisasi akan menerima informasi lebih lanjut Oktober nanti.

Perubahan peraturan Google Play Store ini membuat jumlah aplikasi terus berkurang. Dilansir dari Techlusive, kebijakan yang lebih ketat telah secara signifikan mendorong jumlah total aplikasi ke titik terendah dalam beberapa tahun.

Selama tiga tahun ini, jumlah total aplikasi Google Play telah turun sebanyak 360.000.

Data Statista dan AppBrain menunjukkan bahwa pengguna Android memiliki 2,95 juta pilihan aplikasi di Google Play Store tiga tahun lalu.

Pada akhir 2021, jumlah ini turun menjadi 2,7 juta, lalu menurun lagi pada Januari 2022 menjadi 2,64 juta. Dengan kata lain, terjadi penurunan sebesar 260 ribu aplikasi dalam dua tahun itu.

Statistik menunjukkan jumlah total aplikasi Google Play sedikit meningkat menjadi 2,65 juta pada tengah tahun 2022, tetapi turun lagi sebesar 60.000 pada ujung tahun. Hingga di Juni kemarin, pengguna Android memiliki pilihan 2,59 juta aplikasi yang tersedia, yang mana berkurang 12 persen dari tiga tahun lalu.

Menurut laporan data tersebut, jumlah di atas terdiri dari 63 persen aplikasi reguler dan 37 persen aplikasi berkualitas rendah. 

Google berupaya melindungi pengguna Android dari aplikasi berkualitas rendah dan membantu mereka menemukan aplikasi berkualitas tinggi dengan lebih mudah.

Jumlah aplikasi berkualitas rendah yang terdaftar di Google Play Store mencapai hampir 983.000 pada Juni tahun lalu. Delapan bulan setelah meluncurkan sistem pemantauan baru, jumlahnya turun menjadi sekitar 947.000.

Selain penurunan besar dalam jumlah aplikasi yang tersedia, laporan yang sama juga menunjukkan pangsa pasar Android Google turun ke titik terendah dalam tujuh tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper