Bisnis.com, JAKARTA - Sikap Kyiv terhadap perusahaan energi nuklir negara Rusia Rosatom semakin keras.
Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal Ukraina meminta Uni Eropa memasukan Rosatom dalam putaran sanksi berikutnya atas perang di Ukraina.
Shmyhal menganggap industri energi nuklir Rusia harus dihukum atas keterlibatannya dalam invasi Ukraina lebih dari 10 bulan lalu.
Baca Juga Profil Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia Diduduki Rusia Ternyata Terbesar di Eropa |
---|
Sebagai informasi, Rusia telah menduduki pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzia di tenggara Ukraina sejak Maret tahun lalu.
Adapun Presiden Vladimir Putin mengeluarkan dekrit Oktober tahun lalu yang mengalihkan kendali pembangkit dari perusahaan energi nuklir Ukraina Energoatom ke anak perusahaan Rosatom.
Menurut Kyiv langkah itu sama dengan pencurian, diketahui PLTN Zaporizhzia merupakan fasilitas nuklir terbesar di Eropa.
"Kami secara aktif bekerja dengan mitra Eropa kami dalam memberikan dukungan di empat bidang: demiliterisasi PLTN Zaporizhzhia, pasokan peralatan listrik, peluang untuk mengimpor listrik dari UE, dan sanksi terhadap Rusia," tulis Shmyhal di aplikasi Telegram.