CHINT Perluas Industri Smart Energy untuk Terapkan Emisi Bersih Nol di Indonesia

Restu Wahyuning Asih
Kamis, 29 Juni 2023 | 12:24 WIB
Ilustrasi meteran listrik/pexels
Ilustrasi meteran listrik/pexels
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - CHINT, produsen perangkat circuit breaker (pemutus arus), berencana meningkatkan implementasi energi terbarukan di Indonesia dalam dua tahun mendatang.

Perusahaan yang sudah dua kali masuk dalam majalah Forbes dalam industri perangkat elektronik ini mengklaim sebagai produsen terbesar untuk perangkat circuit breaker dengan produksi hingga 3 juta circuit breaker setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan dunia.

Pihaknya telah membangun smart factory sebagai elemen penting untuk menambah kapasitas produksi dan meningkatkan efisiensi pengiriman.

Keinginan perusahaan energi ini juga dilakukan karena selaras dengan target Indonesia untuk meraih emisi bersih nol tahun 2060.

CHINT menawarkan solusi Power-to-Plug yang mendorong organisasi di Amerika Serikat, Eropa, Asia Barat dan Afrika, dan Asia Pasifik untuk meraih sukses dengan produk dan layanan yang bisa disesuaikan.

Produk yang ditawarkan pun realistis dan berkualitas superior untuk memenuhi target bisnis, lingkungan dan sosial.

Di Australia, CHINT menyuplai lebih dari 10% inverter daya proyek Green Bank Network (GBN) senilai AUD30 juta.

Selain itu, perusahaan ini juga mengambil bagian dalam proyek Western Downs Green Power Hub dan peternakan tenaga surya 88MW Mica Creek yang membentang di lahan seluas 198 hektare.

Hingga hari ini, CHINT sudah bekerja sama dengan pelanggan mereka di wilayah Asia Pasifik untuk mengkustomisasi solusi yang akan memecahkan masalah unik bisnis dan lingkungan mereka, serta menjawab tantangan industri seperti Remote Factory Acceptance Testing.

“Produk dan layanan CHINT yang telah tersertifikasi oleh perusahaan internasional seperti DEKRA memiliki harga yang kompetitif-penawaran bisnis yang mendisrupsi pasar di wilayah tersebut. Saat ini, kami adalah salah satu dari beberapa perusahaan dalam industri yang menawarkan kombinasi dari produk Voltase Tinggi, Voltase Menengah dan Voltase rendah," ucap Johnson Luu, Director of APAC, CHINT, dalam siaran pers pada Jumat (23/6/2023).

Johnson Luu mengatakan bahwa produk dan solusi CHINT yakin bisa melayani pelanggan dengan lebih efektif, efisien, dan cepat.

CHINT sendiri tengah memperluas bisnisnya dengan pesat di Asia Pasifik (APAC), dan akan akan membuka kantor di Korea Selatan pada 2023.

Perusahaan ini telah membangun smart factory dengan memanfaatkan manufacturing cerdas sebagai elemen penting untuk menambah kapasitas produksi dan meningkatkan efisiensi pengiriman.

Dengan memanfaatkan Industrial Internet of Things (IIoT), CHINT mengintegrasikan penelitian dan pengembangan, produksi, kendali kualitas, logistik dan pergudangan untuk menyederhanakan operasional mereka dan memastikan produksi tepat waktu.

Sebagai contoh, fasilitas manufaktur cerdas CHINT di Wenzhou China, mengurangi biaya produksi dan operasional sebesar 43% dan meningkatkan efisiensi produksi sebesar 335% dibandingkan dengan workshop tradisional.

Adapun Asia Pacific Headquarters Innovation Lab seluas 400 m2 milik CHINT telah menjadi platform acuan bagi bisnis, pemerintah, akademis, dan komunitas untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam mendemonstrasikan dan mensimulasikan proof-of-concept seperti stasiun pengisian daya EV, sistem air cerdas, photovoltaics, dan banyak lagi.

Teknologi energi cerdas ini kompatibel untuk fungsi-fungsi di antaranya membangun lingkungan, pusat data, sektor industri, dan smart city.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper