Bisnis.com, JAKARTA - Finfra, perusahaan rintisan white label, berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar US$1 juta atau senilai Rp14,9 miliar, yang akan digunakan untuk penguatan tim dan ekspansi.
Putaran pendanaan ini adalah hasil kerja sama antara DSX Ventures dan Seedstars International Ventures, para ahli fintech regional Cento Ventures dan Fintech Nation, inkubator pendukung startup berbasis Baltik FirstPick dan BADideas Fund, serta Hustle Fund berbasis Silicon Valley.
Co Founder dan CEO Finfra Markus Prommik mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk mempercepat pengembangan produk dan menambah tim teknik, data, dan keuangan guna meningkatkan pendapatan.
"Pendanaan juga akan memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar di industri pemberian pinjaman terintegrasi di Asia Tenggara," kata Markus dikutip, Kamis (15/6/2023).
Sebagai informasi, awalnya, tim ini memulai usaha dengan Danabijak, yang kini beroperasi sebagai anak perusahaan Finfra dan tetap menguntungkan.
Sementara itu, jumlah mitra langsung Finfra telah meningkat tiga kali lipat hanya dalam enam bulan terakhir. Dengan dukungan awal dari Plug & Play Indonesia, Chocolate Ventures, dan Angel Investor lainnya dengan keahlian di industri tersebut, pertumbuhan Finfra terus berlanjut.
General Partner di Seedstars International Ventures Patricia Sosrodjojo, mengatakan pasar Indonesia yang bernilai miliaran dolar sedang aktif beralih dari strategi pemberian pinjaman dalam tahap pertama ke iterasi yang lebih canggih dan kompleks yang dibangun di atas infrastruktur dan ekosistem ekonomi digital.
"Pendekatan Finfra tidak hanya sejalan dengan tujuan pengembangan ekonomi nasional, tetapi juga memiliki posisi yang tepat untuk menghadapi tantangan pasar yang sedang tumbuh pesat ini," jelasnya