Apa Itu Full Moon? Fenomena Alam Hari Ini yang Berisiko Sebabkan Bencana

Taufan Bara Mukti

Sabtu, 3 Juni 2023 | 08:26 WIB

Fenomena Full Moon akan terjadi pada hari ini, Sabtu (3/6/2023)/Space.com

Bisnis.com, SOLO - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memaparkan fenomena alam full moon beserta dengan risiko bencana alam yang mungkin timbul.

BMKG mengatakan bahwa fenomena fase bulan purnama alias full moon akan terjadi di Indonesia pada Sabtu (3/6/2023).

Baca Juga Gempa M5,3 Guncang Mentawai, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

Full moon kali ini juga berdekatan dengan fenomena bulan perigee (jarak terdekat bulan ke Bumi) yang akan terjadi pada Selasa (6/6/2023).

"Bulan purnama (full moon) pada 3 Juni 2023 bersamaan dengan perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada tanggal 6 Juni 2023, berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum," tulis BMKG dalam keterangan resminya, Jumat (2/6/2023).

BMKG meminta masyarakat di pesisir pantai untuk mewaspadai potensi banjir rob yang terjadi akibat fenomena full moon ini.

Baca Juga Gempa M 7,7 Guncang Kepulauan Loyalty, BMKG: Tidak Berdampak ke Indonesia

Masyarakan juga diimbau untuk mewaspadai pasang maksimum air laut agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Potensi banjir pesisir (rob) ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," tulis BMKG.

Lalu apa itu full moon serta daerah mana saja yang berisiko terdampak banjir rob?

Baca Juga BMKG Ungkap Semua Daerah di NTT Berpotensi Terjadi Kebakaran Hutan

Apa Itu Full Moon? Fenomena Alam Hari Ini yang Berisiko Sebabkan Bencana

Apa Itu Full Moon?

Dilansir dari Britannica, full moon adalah fase bulan ketika seluruh permukaan bulan yang diterangi cahaya terlihat dari Bumi.

Full moon terjadi ketika bulan berada di atas cakrawala sejak matahari terbenam sampai fajar tiba.

Momen ini menjadi kesempatan yang baik untuk mengamati bulan dan kawah-kawahnya karena sinar matahari terpantul dari bulan ke Bumi. Artinya, wilayah bulan akan terlihat terang karena bantuan sinar matahari tersebut.

Menjelang dan selama full moon, benda langit lain seperti bintang dan planet lebih sulit diamati karena silau cahaya bulan.

Fenomena full moon biasanya terjadi sekali tiap bulan. Namun, tak menutup kemungkinan fenomena ini terjadi dua kali pada bulan yang sama, jika full moon pertama berlangsung pada dua hari pertama bulan tersebut.

Setelah fase purnama, bulan secara perlahan akan semakin malam waktu terbitnya.