Terungkap! Ini Sosok di Belakang LockBit, Kelompok Hacker Nekat Asal Rusia

Hesti Puji Lestari
Selasa, 16 Mei 2023 | 12:48 WIB
Ilustrasi Hacker LockBit
Ilustrasi Hacker LockBit
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Indonesia tengah dibuat geger dengan serangan hacker LockBit ke sistem keamanan BSI (Bank Syariah Indonesia).

Setelah memberikan informasi tentang peretasan yang dilakukan, LockBit memberikan waktu 72 jam kepada manajemen BSI untuk melalukan negosiasi.

Dalam cuiatan di akun Twitter Fusion Intelligence Center (@DarkTracer) pada Sabtu (13/5/2023) pagi, LockBit mengancam akan menyebarkan data nasabah BSI jika manajemen tidak kooperatif.

Setidaknya, berikut ini adalah bunyi ancaman LockBit:

Kami memberikan waktu 72 jam kepada manajemen bank untuk menghubungi LockbitSupp dan menyelesaikan masalah tersebut.

P.S. Untuk semua pelanggan dan mitra bank yang datanya telah dicuri.

Jika Bank Syariah Indonesia menghargai reputasinya, pelanggan dan mitra, mereka akan menghubungi kami dan Anda tidak akan terancam. Jika tidak, kami menyarankan Anda untuk menghentikan kerja sama apa pun dengan perusahaan ini.

Pada 16 Mei 2023, LockBit melalui akun yang sama mengatakan jika waktu negosiasi yang diberikan sudah habis.

Kini, kelompok hacker tersebut mengancam akan menjual data nasabah BSI ke situs gelap.

Di sisi lain, Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartono menuturkan bahwa hingga saat ini nasabah sudah dapat melakukan transaksi secara normal.

Gunawan juga menegaskan agar nsabah tak mudah percaya dengan hoaks yang bermunculan.

“Mengenai isu serangan, BSI berharap masyarakat tidak mudah percaya atas informasi yang berkembang dan selalu melakukan pengecekan ulang atas informasi yang beredar. Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah tetap aman,” katanya.

Mengacu pada hebohnya kasus ini, pertanyaan tentang siapa biang kerok di balik kelompok hacker LockBit ini kemudian jadi pertanyaan.

Sosok di balik kelompok hacker LockBit..

Sosok di balik kelompom hacker LockBit

Dilansir dari The Guardian, kelompok hacker LockBit ini ada kaitannya dengan Rusia. Meski tidak dengan pemerintahannya, namun dugaan yang muncul menyebut LockBit berasal dari negara pecahan Uni Soviet tersebut.

Laporan menyebut jika sebagian besar grup ransomware cenderung beroperasi dari Eropa timur, bekas Republik Soviet, dan Rusia sendiri.

Pada bulan November, Departemen Kehakiman AS mendakwa warga negara Rusia-Kanada, Mikhail Vasiliev, atas dugaan partisipasi dalam kampanye ransomware LockBit.

DoJ mengatakan LockBit telah dikerahkan terhadap setidaknya 1.000 korban di AS dan di seluruh dunia.

Sejauh ini, mereka telah meminta total 100 juta dollar terhadap target mereka dan mendapatkan puluhan juta dollar yang sudah dibayar oleh beberapa korban yang kena serangan ini.

Korban serangan LockBit termasuk Pendragon, sebuah perusahaan dealer mobil Inggris, yang menolak untuk membayar permintaan ransomware senilai $60 juta.

Ketika menjalankan aksinya, LockBit menggunakan Ransomware yang telah mereka kembangkan.

Malware ini sebelumnya dikenal sebagai ".abcd", setelah ekstensi file yang ditambahkan ke file terenkripsi karena dibuat tidak dapat diakses. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman:
  1. 1
  2. 2

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper