Bisnis.com, DENPASAR - Dalam penyelenggaraan KTT Asean di Labuan Bajo 9-11 Mei 2023 kemarin, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan modifikasi cuaca dan upaya mitigasi atas bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Hal ini, untuk mengantisipasi dampak El Nino sekaligus untuk pengamanan pelaksanaan KTT Asean ke 42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kegiatan modifikasi cuaca ini maka berdasarkan surat instruksi dari Kepala Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB) nomor B-244/KA BNPB/PD.01.04/05/2023 Tanggal 8 Mei 2023.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menjelaskan bahwa sangat perlu dilakukan sebagai bagian menyukseskan KTT G20 2023 di Labuan Bajo.
“Modifikasi cuaca ini perlu dilakukan guna memperlancar berjalannya acara KTT terutama saat dinner outdoor para pemimpin negara” jelas Moeldoko dikutip dari siaran pers, Jumat (12/5/2023)
Tenaga Ahli PT Smart Cakrawala Aviation, F Heru Widodo, yang juga pakar hujan buatan BRIN sebagai pelaksana modifikasi cuaca menjelaskan, selama melaksanakan misi penerbangan TMC Divisi TMC Smart Aviation di dukung satu pesawat PK-SNS melakukan Penyemaian awan menggunakan bubuk powder berukuran mikron di punggung awan-awan yang berpotensi hujan di atas Labuan Bajo.
Sebelum awan Cumulus Congestus yang tumbuh dan diperkiraakan akan masuk ke wilayah di gelar nya acara KTT Asean, maka segera dilakukan penyemaian awan menggunakan Jumping process Method agar awan cepat menjadi hujan dan jatuh di daerah yang aman.
Hilmi Rafiiq dan Beatrix selaku Flight Scientist dari Divisi TMC PT.Smart memaparkan bahwa selama melaksanakan misi di Laboan Bajo memang terlihat banyak awan-awan lokal yang berkembang menjadi awan cumulus congestus yang muncul di sekitar pulau Flores.
Tenaga Ahli PT Smart Cakrawala Aviation, F Heru Widodo, yang juga pakar hujan buatan BRIN sebagai pelaksana modifikasi cuaca menjelaskan, selama melaksanakan misi penerbangan TMC Divisi TMC Smart Aviation di dukung satu pesawat PK-SNS melakukan Penyemaian awan menggunakan bubuk powder berukuran mikron di punggung awan-awan yang berpotensi hujan di atas Labuan Bajo.
Sebelum awan Cumulus Congestus yang tumbuh dan diperkiraakan akan masuk ke wilayah di gelar nya acara KTT Asean, maka segera dilakukan penyemaian awan menggunakan Jumping process Method agar awan cepat menjadi hujan dan jatuh di daerah yang aman.
Hilmi Rafiiq dan Beatrix selaku Flight Scientist dari Divisi TMC PT.Smart memaparkan bahwa selama melaksanakan misi di Laboan Bajo memang terlihat banyak awan-awan lokal yang berkembang menjadi awan cumulus congestus yang muncul di sekitar pulau Flores.
"Awan- awan tersebut merupakan awan yang berpotensi untuk hujan di atas Labuan Bajo, namun setelah dilakukan penyemaian pada awan-awan tersebut langsung menjadi hujan sebelum mencapai lokasi Venue KTT ASEAN," jelas Heru.
Dalam operasi kali ini Smart Aviation telah melakukan 10 sorti penerbangan, dengan menaburkan NaCl atau garam sebanyak 10 ton. Penerbangan dilakukan dimulai dari pagi hari sampai menjelang terbenam matahari, hal ini dilakukan agar gelaran KTT ASEAN ini bebas dari hujan.
Sampai penyemaian hari terakhir yaitu pada tanggal 12 Mei 2023 Smart Aviation sukses mencegah dan meredistribusi hujan untuk tidak jatuh di atas langit Labuan Bajo.
Dalam operasi kali ini Smart Aviation telah melakukan 10 sorti penerbangan, dengan menaburkan NaCl atau garam sebanyak 10 ton. Penerbangan dilakukan dimulai dari pagi hari sampai menjelang terbenam matahari, hal ini dilakukan agar gelaran KTT ASEAN ini bebas dari hujan.
Sampai penyemaian hari terakhir yaitu pada tanggal 12 Mei 2023 Smart Aviation sukses mencegah dan meredistribusi hujan untuk tidak jatuh di atas langit Labuan Bajo.
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dimulai pada hari Selasa (9/5/ 2023) selama empat hari, dan penerbangan dilaksanakan dari Posko yang ditempatkan di Bandara Udara Lede Kalumbang Nusa Tenggara Timur.
Divisi Teknologi Modifikasi Cuaca PT. Smart Aviation selama pelaksanaan TMC di lapangan berkolaborasi dengan BNPB, BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan BRIN melancarkan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) guna menyukseskan gelaran KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) agar tidak terganggu turunnya hujan.