Bisnis.com, JAKARTA - Gempa bumi merupakan fenomena alam yang sering terjadi di berbagai negara dengan kekuatan besar dan bervariasi yang menyebabkan kerusakan di berbagai belahan bumi.
Gempa bumi ini dapat menyebabkan kehancuran yang meluas pada wilayah dan menyebabkan hilangnya nyawa masyarakat serta kerusakan ekonomi yang menjadi ancaman bagi manusia.
Sepanjang sejarah bumi telah mengalami banyak gempa kuat yang meninggalkan dampak abadi di berbagai wilayah. Menurut US Geological Survey (USGS) gempa bumi besar dengan kekuatan 7 atau lebih tinggi terjadi sekitar 16 kali setiap tahun.
Gempa bumi terkuat yang pernah tercatat terjadi di bagian dunia yang paling aktif secara seismik yang disebut Lingkar Pasifik. Lingkar Pasifik atau yang biasa dikenal dengan moniker bertemu dengan cincin Api yang menyebabkan terjadinya lempengan tektonik lainnya.
Para ilmuwan menemukan cara mengukur besarnya gempa di awal tahun 1900 yang terkuat di dunia “megathrust” yang terjadi di beberapa zona subduksi di sepanjang “Cincin Api” yang bergejolak secara seismik di pasifik.
Berikut beberapa negara yang mengalami gempa bumi terbesar di dunia
1. Valdivia, Chili (1960) berkekuatan 9,5
Gempa yang terjadi di Valdivia, Chili pada 22 Mei 1960 berkekuatan 9,5 yang mengakibatkan 1.655 orang tewas dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal. Kejadian ini berada di Chili Selatan yang mengakibatkan kerusakan sebesar US$550 juta atau sekitar Rp8,2 triliun.
Gempa yang terjadi di Valdivia, Chili ini memicu tsunami yang menewaskan 61 orang di Hawaii, 138 di Jepang dan 32 di Filipina.
Gempa ini terjadi di tempat Lempeng Nazca menukik di bawah Lempeng Amerika Selatan, di Parit Peru-Cile.
2. Pangeran William Sound, Alaska (1964) berkekuatan 9,2
Gempa yang terjadi di Alaska ini merupakan gempa bumi dan tsunami yang merenggut 128 nyawa dan menyebabkan kerugian harta benda sekitar US$311 juta sekitar Rp4,6 triliun.
Kerusakan akibat gempa sangat parah di banyak kota, termasuk Anchorage yang berjarak sekitar 75 mil (120 km) barat dari pusat gempa.
Gempa ini terjadi pada 27 Maret 1964 itu pecah di sepanjang patahan aktif seismik antara lempeng Amerika Utara dan Pasifik, guncangan tersebut berlangsung sekitar 3 menit.
Akibat dari peristiwa gempa yang terjadi di Alaska ini mengakibatkan tanah longsor yang berada di Anchorage menyebabkan kerusakan berat. Longsor besar terjadi di bagian bisnis pusat kota, dan saluran air dan gas, selokan, telepon dan sistem listrik terganggu di seluruh area.
3. Sumatera Kepulauan Andaman (2004) berkekuatan 9,1
Gempa ini merupakan gempa terbesar ketiga dalam sejarah dan terbesar sejak gempa tahun 1964 di Prince William Sound, Alaska.
Gempa ini mengakibatkan 300.000 orang tewas dan sekitar 1,2 juta orang mengungsi akibat gempa bumi dan terjadi tsunami susulan di 10 negara di Asia Tenggara dan Afrika Timur.
Guncangan yang sangat kuat ini dapat dirasakan oleh Banda Aceh, tetapi aspek yang paling mematikan dari gempa tsunami ini adalah tsunami yang menyebabkan lebih banyak kematian yang pernah tercatat dalam sejarah. Tsunami tercatat hampir di seluruh dunia pada alat pengukur pasang surut di Samudera Hindia, Pasifik dan Atlantik.
Menurut USGS gempa besar ini pernah terjadi di satu hari setelah Natal di sepanjang pertemuan lempeng tektonik India dan Burma yang disebabkan oleh pelepasan tekanan yang berkembang saat lempeng India menukik ke bawah lempeng mikro Burma yang berada di zona patahan masif di pantai lepas.
4. Tohoku, Jepang (2011) berkekuatan 9,1
Pada 11 Maret 2011, terjadi gempa di Tohoku, Jepang yang berkekuatan 9,1 memicu tsunami yang menewaskan lebih dari 15.700 orang, lebih dari 4.600 hilang, lebih dari 5.300 terluka dan lebih dari 130.900 mengungsi.
Lebih dari 332.000 bangunan, 2.100 jalan, 56 jembatan dan 26 rel kereta api rusak akibat gempa tersebut.
Gempa tersebut juga merusakan reaktor nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi yang menyebabkan bencana nuklir terbesar dalam sejarah.
Gempa ini ini merupakan gempa terbesar yang tercatat di jepang yang mengalami kerusakan hingga US$309 miliar sekitar Rp4.619 triliun. Selama berminggu-minggu, gempa susulan terjadi diatas 6,0 dan bahkan 7,0 terus mengguncang wilayah tersebut.
Gempa tersebut disebabkan oleh patahan dorong di dekat Palung Jepang, batas antara lempeng Pasifik dan Amerika Utara yang mengirimkan gelombang tsunami hingga ke Hawaii, California, dan Kepulauan Galapagos bahkan di Antartika yang menyebabkan lempengan es besar dari Beting Es Sulzberger.
5. Semenanjung Kamchatka, Rusia (1952) berkekuatan 9.0
Gempa berkekuatan 9,0 SR ini tercatat di dunia terjadi di lepas pantai timur Kamchatka pada November 1952. Gempa tersebut mengakibatkan tsunami setinggi 43 kali (13 m) yang mengguncang Crescent City, California.
Dalam peristiwa ini tidak menyebabkan korban jiwa, namun menyebabkan kerusakan properti yang diperkirakan mencapai US$11 juta atau Rp164 miliar. Tsunami ini menyebabkan rumah-rumah bertabrakan, menghancurkan dermaga, mengobrak-abrik pantai dan memindahkan trotoar jalan.
6. Pantai Maule, Chili (2010) berkekuatan 8,8
Pada 27 Februari 2010, gempa bumi dan tsunami melanda Chile tengah. Sedikitnya 500 orang tewas dan 800.000 orang mengungsi akibat bencana alam tersebut. Lebih dari 1,8 juta orang terkena dampak dan mengalami kerugian ekonomi mencapai US$30 miliar sekitar Rp448 triliun.
Seperti banyak gempa lainnya, gempa ini terjadi di sepanjang batas aktif seismik antara lempeng tektonik Nazca dan Amerika Selatan yang dapat melepaskan getaran kuat. Gempa tersebut terjadi lebih dari sebulan setelah gempa berkekuatan besar 7,0 di Port- Au- Prince, Haiti yang menewaskan lebih dari 200.000 orang.
7. Pantai Ekuador (1906) berkekuatan 8,8
Gempa ini terjadi pada 31 Januari 1906 berkekuatan 9,8 SR yang melanda lepas pantai Ekuador dan Kolombia yang menimbulkan tsunami kuat yang menewaskan 500 hingga 1.500 orang. Tsunami ini menyebar di sepanjang pantai Amerika Tengah dan bahkan tersusun di garis pantai di San Francisco dan Jepang.
Gempa ini terjadi di sepanjang perbatasan antara Lempeng Nazca dan Lempeng Amerika Selatan yang terjadi lebih dari 100 tahun lalu.
Menurut USGS melaporkan bahwa adanya aliran air yang sangat deras di Teluk Honolulu yang menyebabkan gelombang pasang meraung ke daratan.
8. Pulau Tikus, Alaska (1965) berkekuatan 8,7
Alaska baru menjadi negara yang memicu tsunami setinggi lebih dari 30 kaki (10 m) pada Februari 1965. Gempa ini berukuran besar yang menyebabkan sedikit kerusakan karena lokasinya yang terpencil di ujung Kepulauan Aleut.
Tsunami ini terjadi di Hawaii dan menyebar ke Jepang.
Gempa ini menghasilkan Lempengan Pasifik yang menyelam di bawah Lempengan Amerika Utara di megathrust Alaska-Aleutian yang telah menjadi lokasi banyak gempa megathrust.
Gempa ini meretakkan bangunan kayu dan membelah lan landasan pacu aspal. Retakan garis juga terbentuk di landasan pacu di Stasiun Loran Penjaga Pantai AS.
9. Assam-Tibet (1950) berkekuatan 8,6
Gempa yang terjadi di Assam-Tibet menewaskan 1.500 orang. Gempa ini mengguncang wilayah tersebut pada 15 Agustus 1950. Akibat dari gempa tersebut menyebabkan retakan tanah, tanah longsor besar, dan gunung berapi pasir melanda daerah tersebut.
Gempa tersebut terasa di provinsi Sichuan dan Yunnan di China dan sejauh Kolkata, India.
Gempa yang menyebabkan tanah longsor tersebut memblokir sungai yang menerobos dinding puing, gelombang menggenangi beberapa desa dan menewaskan ratusan orang.
Gempa ini biasa disebut gempa Assam-Tibet atau gempa Assam yang berada di Tibet. Gempa ini terjadi di persimpangan tumbukan lempeng benua yang paling kuat di planet ini, di mana lempeng India menabrak Lempeng Eurasia yang menukik di bawahnya yang menciptakan pegunungan Himalaya.
10. Lepas pantai barat Sumatera Utara (2012) berkekuatan 8,6
Pada tanggal 11 April 2012, gempa berkekuatan 8,6 SR terjadi di pantai Sumatera bagian Utara. Gempa ini melanda beberapa ratus mil lepas pantai yang getarannya terasa kuat hanya di beberapa pusat populasi seperti Banda Aceh dan Meulaboh Indonesia.
Hal tersebut menyebabkan kerusakan struktural ringan di wilayah metropolitan tersebut yang menimbulkan getaran ringan yang dapat dirasakan oleh Mumbai, India, dan Broome, Australia.
Dari peristiwa tersebut mengakibatkan dua orang tewas secara langsung akibat gempa dan 8 orang meninggal karena serangan jantung serta 12 orang luka-luka akibat gempa tersebut.