Bisnis.com, JAKARTA - PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menambah sejumlah instruktur telekomunikasi untuk mengantisipasi lonjakan trafik yang terjadi selama Lebaran 2023, khususnya di Pulau Jawa dan Sumatra.
Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengatakan pada tahun ini perseroan menambah 221 base transceiver station (BTS) 4G baru untuk menjaga layanan tetap optimal selama Lebaran.
Selain itu, lanjutnya, Telkomsel juga meningkatkan kapasitas 271 BTS yang di sejumlah wilayah dengan lalu lintas data tinggi, sehingga jumlah data yang dapat terlayani lebih besar dan layanan dapat berjalan lebih cepat.
“Kami juga melakukan pemetaan ulang dan optimalisasi jaringan di 491 point of interest atau pusat keramaian (POI) termasuk di kawasan residensial, terminal, bandara dan lain sebagainya,” kata Saki kepada Bisnis pada sela-sela acara Pelepasan Jelajah Lebaran 2023, Senin (17/4/2023).
Saki menambahkan jika melihat pola arus data saat mudik Lebaran tahun lalu, lonjakan trafik data tertinggi terjadi di Pulau Jawa dan Sumatra, khususnya di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.
Pada wilayah-wilayah tersebut Telkomsel melakukan optimalisasi jaringan agar pelanggan tetap nyaman saat mudik dan Lebaran.
“Jadi daerah-daerah yang menjadi tujuan mudik memiliki trafik data yang tinggi. Beberapa mobile combat (Mobile BTS) kami arahkan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata Saki.
Sebelumnya.Telkomsel memperkirakan lalu lintas data meningkat hingga 11,2 persen pada Ramadan-Lebaran 2023 dibandingkan dengan hari biasa seiring dengan gaya hidup masyarakat yang makin digital.
Akses terhadap layanan media sosial tumbuh hingga 6,2 persen, layanan komunikasi (instant messaging dan video conference) tumbuh sekitar 20 persen, layanan streaming video tumbuh 15,6 persen, layanan mobile gaming naik 32,4 persen, dan akses browsing melonjak 2,4 persen dibandingkan dengan hari biasa.
Sementara itu untuk trafik layanan panggilan suara (voice call) diperkirakan menurun sebesar 8,5 persen, adapun layanan pesan singkat (SMS) tumbuh sekira 7,1 persen.
