Produk Hasil Merger IndiHome dan Telkomsel Hadir Agustus 2023

Khadijah Shahnaz Fitra
Jumat, 7 April 2023 | 03:30 WIB
Produk Hasil Merger IndiHome dan Telkomsel Hadir Agustus 2023. Warga melintasi iklan Telkomsel di Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Produk Hasil Merger IndiHome dan Telkomsel Hadir Agustus 2023. Warga melintasi iklan Telkomsel di Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mengatakan komersialisasi produk hasil merger IndiHome dan Telkomsel akan hadir pada 1 Agustus 2023.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan pada 1 Juni 2023, semua urusan legal spin off antara IndiHome dan Telkomsel dipastikan terselesaikan. Sementara itu, untuk urusan komersial diproyeksikan rampung pada 1 Agustus 2023.

"Paling cepat 1 Agustus 2023, paling lama sampai tanggal 17 Agustus," ujar Ririek di Telkom Landmark, Kamis (6/4/2023)

Ririek menjelaskan nantinya layanan dari sinergi akan mempunyai nama baru, yang nantinya akan diluncurkan pada Agustus mendatang. Layanan ini pun tidak mengantikan Telkomsel dan IndiHome.

"IndiHome sendiri masih ada, Telkomsel juga ada. Layanan ini sebut aja X," jelasnya

Telkom pun mengatakan nantinya Telkomsel dan IndiHome akan mempunyai call center tersendiri. Adapun, untuk aplikasi nantinya akan memakai MyTelkomsel.

Sebelumnya Ririek mengatakan adanya kanibalisasi yang terjadi pada anak perusahan yang bergerak di sektor internet tetap dan jaringan seluler. Terlebih, saat ini masyarakat kerap menggunakan jaringan WiFi di rumah dan kantor.

“Adanya kanibalisme antara WiFi di rumah dan mobile," ujar Ririek dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Senin (3/4/2023).

Ririek menuturkan harga data seluler di Indonesia merupakan salah satu termurah di dunia. Hal tersebut yang menjadi tantangan operator seluler untuk mempertahankan profitabilitas.

Di sisi lain, lanjutnya, perangkat WiFi juga banyak yang terhubung dengan ponsel pintar. IndiHome mencatatkan peningkatan jumlah perangkat yang terkoneksi melebihi jumlah pelanggannya. Ririek menuturkan jumlah perangkat yang terkoneksi mencapai 150 juta perangkat. Dari jumlah tersebut, sebanyak 92 persen merupakan smartphone.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper