Peran Kemenkominfo Jaga Startup Early Stage saat Tech Winter

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 20 Maret 2023 | 14:04 WIB
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah kondisi industri perusahaan rintisan (startup) yang tengah bergejolak seiring dengan situasi tech winter, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tetap berupaya dalam menjaga industri ini bangkit.

Kemenkominfo fokus dalam meningkatkan kapabilitas startup tingkat awal atau early stage dengan memberikan pelatihan dan membantu membuka akses pasar.

Koordinator Startup Digital Kemenkominfo Sonny Hendra Sudaryana mengatakan fokus pemerintah dalam mengembangkan industri startup selalu meningkat dan selalu memberikan dukungan yang lebih besar setiap tahunnya.

Sonny menuturkan terlepas dari kondisi apapun, pertumbuhan startup yang berkualitas di Indonesia akan selalu meningkat. Oleh karena itu dukungan dari pemerintah juga turut berkembang, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi para early-stage startup.

Kemenkominfo memiliki program Startup Studio Indonesia (SSI) yang membantu perusahaan rintisan untuk berkembang hingga membukukan akses pasar bagi startup.

“Dukungan yang diberikan mulai dari pelatihan dan coaching, in-kind tech developer yang ditujukan untuk membantu startup dalam memaksimalkan teknologinya hingga business analyst untuk membantu startup dalam menganalisis data komersilnya,” kata Sonny kepada Bisnis.com, Senin (20/3/2023).

SSI merupakan program akselerator untuk membantu pengembangan ekosistem digital Indonesia. Program ini berfokus dalam meningkatkan kualitas startup tahap awal.

Pada Maret 2023, Kemenkominfo mengumumkan terdapat 17 startup yang akan terlibat dalam program SSI Batch 6. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dengan startup yang ikut program SSI batch 5, yang sebanyak 15 startup.

“Hal ini menunjukkan dukungan pemerintah yang makin besar dengan menerima startup lebih banyak dari batch lalu dengan latar belakang startup yang lebih beragam,” kata Sonny.

Coach Program SSI sekaligus Partner Ventura di Monk’s Hill Ventures Lingga Madu mengatakan modal ventura masih memiliki likuiditas untuk berinvestasi di perusahaan rintisan. Hanya saja tantangannya adalah mencari startup yang berkualitas.

Startup, menurutnya, startup perlu fokus pada matriks retention (R) dan virality (K) sebagai indikator pertumbuhan organik dan keberlanjutan bisnis.

Sementara itu Wakil Ketua IV Amvesindo sekaligus CEO Dailysocial Rama Mamuaya menilai saat ini merupakan waktu yang tepat untuk investasi di perusahaan rintisan. Sebab, modal ventura dapat memperoleh porsi saham yang lebih besar seiring dengan tingginya kebutuhan startup terhadap dana segar di tengah 'musim dingin' teknologi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper