Intip Perkiraan Gaji Karyawan GOTO Sebelum Ada PHK Massal

Rahmi Yati
Jumat, 10 Maret 2023 | 16:05 WIB
Seremoni pencatatan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4/2022). GoTo meraih dana Rp15,8 triliun dari IPO dan penjualan saham treasury./Istimewa
Seremoni pencatatan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4/2022). GoTo meraih dana Rp15,8 triliun dari IPO dan penjualan saham treasury./Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengumumkan kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal. Kali ini, sebanyak 600 karyawan dirumahkan sebagai langkah efisiensi perusahaan.

PHK massal tersebut sebagai langkah efisiensi lanjutan manajemen yang telah dilakukan pada akhir tahun lalu, tepatnya 18 November 2022. Saat itu, GoTo melakukan PHK terhadap sekitar 12 persen dari total karyawan atau setara dengan 1.300 karyawan.

Apabila mengacu pada laporan keuangannya per 30 September 2022, GoTo mencatatkan jumlah karyawan sebanyak 10.541 orang. Jumlah ini meningkat dibandingkan akhir 2021 yang sebesar 9.044 orang.

Sementara itu, salah satu beban terbesar yang dicatatkan oleh GoTo adalah beban gaji dan imbalan karyawan yang sebesar Rp11,28 triliun selama sembilan bulan pada 2022.

Pos beban gaji dan imbalan karyawan ini meningkat 103,8 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp5,53 triliun.

Dengan jumlah beban dan jumlah karyawan tersebut, GoTo diperkirakan mengeluarkan beban gaji sebesar Rp1,25 triliun per bulan.

Jika beban gaji per bulan tersebut dibagi dengan jumlah karyawan GoTo sebanyak 10.541 orang, maka rata-rata karyawan GoTo mendapatkan gaji sebesar Rp118,9 juta per bulan.

Seperti diberitakan sebelumnya, kebijakan PHK oleh GoTo akan berdampak pada 600 karyawannya. Hal itu diumumkan manajemen pada sore hari ini, Jumat (10/3/2023), melalui Town Hall meeting.

Juru Bicara GoTo, Koesoemohadiani, menyatakan kebijakan ini perlu dilakukan untuk memperkuat operasional perusahaan.

Salah satu penyesuaian tersebut adalah pengkonsolidasian sejumlah bisnis dan tim dalam ekosistem, untuk menghadirkan organisasi yang lebih ramping serta lebih siap untuk menanggapi permintaan pasar.

"Langkah-langkah penyesuaian tersebut sayangnya akan memengaruhi sekitar 600 posisi dalam ekosistem GoTo," tutur Koesoemohadiani.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper