Bisnis.com, JAKARTA - Qualcomm, produsen cip semikonduktor, akan memotong pengeluaran dan melakukan perampingan operasi. Hal ini dikarenakan laba kuartal II/2023 Qualcomm diperkirakan menurunan.
Dilansir dari Reuters, Jumat (3/2/2023), Qualcomm mempekirakan pendapatan dan laba akan menurun pada kuartal mendatang, hal ini pun berbarengan dengan menurunnya permintaan terhadap ponsel dan serta adanya kelebihan pasokan ponsel.
Pembuat chip tersebut memperkirakan pendapatan kuartal saat ini di kisaran US$8,7 miliar hingga US$9,5 miliar. Adapun, analis dari Refinitiv memperikirakan pendapatan sebesar US$9,55 miliar.
“Industri handset terus mengalami penurunan permintaan, dan kami sekarang memperkirakan tingkat inventaris saluran yang meningkat akan bertahan setidaknya hingga paruh pertama kalender 2023,” kata Cristiano Amon, CEO Qualcomm kepada investor dilansir dari Reuters.
Adapun pada beberapa hari lalu, Samsung Electronics meluncurkan smartphone seri Galaxy S23, yang menggunakan chipset dari Qualcomm.
Analis teknologi di Lopez Research Maribel Lopez menilai peluncuran ponsel tersebut terjadi waktu yang sulit. Terlebih adanya permintaan ponsel yang menurun secara global, ini pun menjadi pertanda yang tidak baik bagi Qualcomm.
Bukan hanya Qualcomm, Apple perusahaan publik terbesar di dunia, mengatakan penjualan iPhone turun di kuartal terakhir untuk pertama kalinya sejak 2020.
Saat ini pun Qualcomm juga telah melakukan diversifikasi, mendorong area baru yang berkembang pesat seperti otomotif. Pendapatan untuk bisnis rersebut pada kuartal pertama fiskal naik 58 persen pada tahun menjadi US$456 juta.