Malam Tahun Baru Hujan Ekstrem Diprediksi Mereda, Tapi Ada Potensi Ini

Rahmi Yati
Kamis, 29 Desember 2022 | 17:42 WIB
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (20/12/2022). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan prakiraan cuaca di Jakarta, Selasa (20/12/2022). BMKG menyebutkan adanya potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada sore hari/Bisnis-Fanny Kusumawardhani
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (20/12/2022). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan prakiraan cuaca di Jakarta, Selasa (20/12/2022). BMKG menyebutkan adanya potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada sore hari/Bisnis-Fanny Kusumawardhani
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan di kawasan Jabodetabek mulai berangsur melemah saat pergantian tahun, terutama hujan ekstrem.

"Alhamdulillah, semoga mulai mereda ini meskipun potensi ekstrem yang sudah hilang, banyak berkurang, tetapi masih ada potensi hujan lebat dan sangat lebat di 31 Desember 2022," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring, Kamis (29/12/2022).

Adapun, dia menjelaskan, curah hujan dengan intensitas lebat pada h-1 pergantian tahun itu berpotensi terjadi di Ujung Kulon, Jawa Tengah bagian utara dan Jawa Timur bagian selatan.

Kemudian, juga masih terjadi di Banten, Yogyakarta, dan Jawa Timur, serta Kabupaten Bekasi bagian utara.

Sementara itu, potensi hujan sangat lebat diprediksi akan terjadi di wilayah Jakarta Utara, Banten, sebagian wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.

"Selanjutnya, hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di Tangerang, Kota Tangerang dan Kabupaten Bekasi. Jadi ada tren menurunnya intensitas," ujar dia.

Sebelumnya, Dwikorita menyebut pihaknya memprediksi kondisi ekstrem bisa mencapai 2 hingga 3 Januari 2023. Namun, prediksi itu berubah seiring adanya kehadiran bibit badai atau siklon tropis 95W yang saat ini berada di Filipina.

Menurutnya, bibit siklon inilah yang menolong seakan-akan menghisap dan mengurai potensi hujan ekstrem sehingga tidak ada lagi.

"Kehadiran bibit siklon dan pusat tekanan rendah ini mengakibatkan tiba-tiba warna merah [indikator hujan esktrem] hilang. Ini kita syukuri karena menghindarkan dari kondisi ekstrem yang panjang," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Rajab menambahkan bahwa menjelang pergantian tahun 2022 memang diprediksi ada tren penurunan intensitas curah hujan.

Namun, dia tetap mengimbau kepada masyarakat yang hendak merayakan pergantian tahun agar mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik sehingga tidak terganggu oleh kondisi hujan.

"Khusus tahun baru potensi hujan lebat dini hari, jadi kalau 31 Desember siang sore dan malam itu meningkat. Justru menjelang pergantian tahun mereda dan meningkat setelah pergantian tahun," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper