Kaspersky Bagikan Tips Belanja Online Aman dari Pencurian Akun

Rahmi Yati
Rabu, 14 Desember 2022 | 14:03 WIB
Ilustrasi konsumen yang berbelanja secara daring melalui e-commerce di ponsel mereka/Freepik
Ilustrasi konsumen yang berbelanja secara daring melalui e-commerce di ponsel mereka/Freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kaspersky mengungkapkan salah satu trik penjahat dunia maya yang mengintai saat momen belanja online akhir tahun adalah pembajakan atau pencurian akun.

Dalam keterangannya, Kaspersky mengatakan biasanya penyerang menargetkan akun pengguna dalam layanan yang terkait dengan e-commerce.

"Mereka ingin mendapatkan akses ke kartu pembayaran yang ditautkan ke akun dan bersenang-senang dengan dana yang Anda miliki. Tanpa diragukan lagi, konsekuensi dari pembajakan akun adalah dapat menyebabkan kerugian keuangan langsung," demikian dikutip dari keterangan Kaspersky, Rabu (14/12/2022).

Dijelaskan lebih lanjut, terdapat beberapa cara penjahat dunia maya dapat meretas atau mencuri akun pengguna. Pertama melalui Phishing.

Lewat cara ini, pemilik akun biasanya menerima email tentang giveaway atau pemberitahuan menakutkan tentang akun yang ditangguhkan.

"Misalnya, penjahat dunia maya memikat pengguna e-commerce ke halaman phishing menggunakan poin bonus yang harus segera diuangkan. Jika pengguna mengklik tautan dan memasukkan data pribadi mereka, ini langsung menuju ke scammers," tulis Kaspersky.

Cara selanjutnya adalah Malware. Disebutkan bahwa menggunakan Trojan perbankan, penjahat dunia maya dapat memalsukan layar login dan mengetahui kredensial atau mengarahkan pemilik akun ke situs palsu yang akan memberikan informasi kepada mereka atas apapun yang dimasukkan.

Kemudian bisa lewat WiFi Publik. Kaspersky menyebut menggunakan layanan WiFi publik untuk melakukan sebuah transaksi adalah momen bagi para scammer menerkam para pemburu diskon besar-besaran.

Lantas, bagaimana agar belanja online tetap aman terutama saat banyaknya serbuan diskon akhir tahun?

Tips Belanja Online Aman dari Pencurian Akun

1. Gunakan kata sandi yang kuat

Semakin panjang kombinasi kata sandi, semakin kecil kemungkinan penjahat dunia maya akan meretasnya. Disarankan setidaknya ada 10 karakter untuk akun yang tidak begitu penting dan untuk akun yang sangat kritikal, lebih baik membuat kata sandi dua kali lebih panjang.
Gunakan VPN untuk terhubung ke jaringan publik

Ini adalah koneksi yang aman mengenkripsi semua lalu lintas dan dapat mencegah penyerang menyadap atau masuk ke kredensial dan detail pembayaran.

2. Jangan menautkan kartu bank (debit maupun kredit) ke akun belanja online

Paling utama, penyerang suka mencuri akun yang jarang digunakan, sebab tindakan mereka tidak akan diketahui untuk waktu lebih lama. Maka dari itu, ada baiknya menautkan kartu bank hanya ke toko online yang sering dikunjungi, dan pastikan akun tidak dibajak dan tidak ada transaksi mencurigakan yang muncul di riwayat pembelian.

Dalam kasus lain, lebih aman menolak opsi "remember card atau ingat kartu" dan memasukkan nomor secara manual.

3. Jika memungkinkan, bayarlah dengan layanan pembayaran

Layanan pembayaran, seperti Google Play atau PayPal, menyimpan data dalam bentuk terenkripsi di server yang aman. Vendor atau toko tempat berbelanja hanya menerima nomor akun virtual yang diberikan ke kartu oleh layanan.

4. Miliki kartu terpisah untuk belanja online dan simpan dana minimal

Yang terbaik adalah mengisi ulang kartu segera sebelum melakukan pembelian dan hanya dengan jumlah yang ingin dibelanjakan.

5. Lacak riwayat pembayaran

Siapkan notifikasi transaksi, dan periksa riwayat pembayaran secara berkala. Jika menemukan sesuatu yang mencurigakan, segera hubungi bank terkait.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper