Ini Alasan Elon Musk Tunda Verifikasi Centang Biru Twitter

Khadijah Shahnaz
Selasa, 22 November 2022 | 13:28 WIB
Logo Twitter. /Reuters-Kacper Pempel
Logo Twitter. /Reuters-Kacper Pempel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - CEO Twitter Elon Musk kembali menunda peluncuran ulang Blue Verified atau centang biru di Twitter.

Dilansir dari TheVerge, Selasa (22/11/2022), tanda centang biru ini sebelumnya akan diluncurkan pada 29 November 2022. Adapun Musk mencuitkan status pada Senin malam mengatakan produk ini akan ditunda sampai "ada kepercayaan yang tinggi untuk menghentikan peniruan."

Semenjak adanya peluncuran awal dari centang biru senilai US$7,99 atau Rp125.000, banyak terjadi penipuan, mulai dari berpura-pura menjadi selebritas, perusahaan,hingga pejabat pemerintah.

Salah satu akun menyamar sebagai perusahaan farmasi Eli Lilly untuk memposting, "Kami sangat senang mengumumkan insulin gratis sekarang." Tweet itu dilihat jutaan kali sebelum dihapus. Saham perusahaan turun 4,37 persen.

Musk menambahkan dalam cuitannya bahwa Twitter "mungkin akan menggunakan pemeriksaan warna yang berbeda untuk organisasi daripada individu". Hal ini pun sudah terlihat di Twitter, yang akan menggunakan penunjukan "resmi" abu-abu di bawah akun profil centang biru.

Adapun fitur ini telah dihidupkan dan dimatikan beberapa kali sejak pertama kali diluncurkan.

Menurut sebuah laporan dari TheVerge, Musk juga berbicara tentang membangun fitur seperti pesan langsung terenkripsi dan panggilan video dalam presentasi internal bernama "Twitter 2.0".

Ini pun bukan pertama kali Musk berbicara tentang memperkenalkan DM terenkripsi end-to-end. Musk mengisyaratkan bahwa Twitter sedang mengerjakan fitur ini sebagai balasan untuk penelitian aplikasi tweet Jane Manchun Wong yang menyoroti kode yang terkait dengan itu.

Awal bulan ini, CEO Twitter mengatakan bahwa "tujuan Twitter DM adalah untuk memperkuat Signal."

Ketika beberapa pengguna Twitter mencoba platform alternatif seperti Mastodon dan Hive, Musk mengatakan bahwa Twitter telah mendapatkan 1,6 juta pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi minggu ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Khadijah Shahnaz
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper