Ini 3 Isu Transformasi Digital yang Dibahas saat KTT G20

Khadijah Shahnaz
Sabtu, 12 November 2022 | 18:04 WIB
Logo dan tema G20 Indonesia 2022
Logo dan tema G20 Indonesia 2022
Bagikan

Bisnis.com, BADUNG - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan mengangkat tiga isu transformasi digital usai adanya pandemi Covid-19.

Alternate Chair Digital Economy Working Group (DEWG) Dedy Permadi mengatakan isu transformasi digital ini pun sudah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang harus memiliki hasil yang konkrit dan memberikan manfaat bagi Indonesia dan dunia.

Melalui forum G20, lanjut Dedy, ada tiga isu transformasi dunia digital yang yang dibahas, yaitu konektivitas dan pemulihan pasca pandemi, literasi keterampilan digital, dan arus data lintas batas negara atau arus bebas data secara terpercaya.

Dedy menjelaskan, salah satu yang menarik dari pembahasan isu transformasi digital tersebut adalah sektor bisnis. Indonesia akan memfasilitasi industri untuk saling bertemu dan konkret melakukan komitmen investasi di sektor bisnis dunia digital.

Di bidang startup digital, salah satu hasil konkretnya adalah penyelenggaraan kegiatan bernama Digital Innovation Network. Acara itu merupakan tempat bertemu antar startup di negara G20 dengan calon investor.

“Potensi startup digital di Indonesia sangat besar. Pasalnya Indonesia memiliki valuasi ekonomi digital senilai 40 persen dari total valuasi ekonomi digital di Asia Tenggara,” pungkasnya.

Hal ini pun sejalan dengan perkataan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang mengatakan potensi startup di Indonesia masih besar. Hal ini terlihat dari startup yang tiap tahunnya tumbuh 11 persen.

Erick juga membanggakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah perusahaan rintisan atau startup terbanyak ke-6 di dunia yaitu mencapai 2.321 startup.

"Startup di Indonesia pun tumbuh sebanyak 11 persen setiap tahunnya," kata Erick dalam acara Satu Festival yang digelar Microsoft Indonesia dan PT Pos Indonesia, di Pos Bloc Jakarta, Kamis (10/11/2022).

Dan pada riset teranyar yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company berjudul "eConomy SEA 2022" tersebut, nilai ekonomi digital di Indonesia diprediksi akan mencapai US$77 miliar atau setara Rp1.197,8 triliun (kurs Rp15.557 per US$) pada 2022. Angka ini merefleksikan pertumbuhan 22 persen secara tahunan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Khadijah Shahnaz
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper