Bisnis.com, JAKARTA- Untuk mendukung generasi muda melek saham, aplikasi investasi sosial (social-invest tech) Cuanz menghadirkan fitur Virtual Trading dan mengadakan kompetisi trading virtual berkolaborasi dengan berbagai lembaga pendidikan.
Pada kegiatan Virtual Trading, calon investor bisa berlatih mengelola portofolio saham-saham riil dan pergerakan naik-turun realtime sesuai pasar modal, namun menggunakan uang virtual.
“Virtual Trading ini dirancang untuk menggandeng semakin banyak generasi muda, agar bisa mencoba berinvestasi saham dengan uang virtual, sehingga tidak perlu menanggung kerugian [loss]. Mereka dapat berlatih menajamkan kemampuan analisanya sebelum melakukan jual-beli saham secara nyata, sehingga bisa menjadi lebih percaya diri untuk mulai berinvestasi,” ungkap Marcella Einsteins, Co-founder dan COO Cuanz, dikutip dari siaran pers pada Selasa (1/11/2022).
Kompetisi Virtual Trading Cuanz bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi, seperti , Universitas Indonesia (UI), Universitas Prasetya Mulya, dan Universitas Bina Nusantara (Binus) dalam kegiatan 'Indonesia Capital Market Festival (ICMF) 2022'. Cuanz juga menggandeng Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dalam penggunaan fitur Virtual Trading.
Virtual Trading dapat diakses melalui aplikasi Cuanz dan pemilihan pemenang diumumkan setiap minggu, dinilai dari jumlah saldo virtual peserta. Para pemenang ini akan mendapatkan Cuanz Coin sebagai reward yang dapat ditukar dengan materi pembelajaran saham lain, seperti kelas online maupun buku.
Kehadiran fitur terbaru dari Cuanz merupakan bentuk dukungan terhadap misi Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat ke angka 90% pada 2024, dari 81,4% pada 2020. Salah satu indikator keberhasilannya adalah dengan peningkatan partisipasi masyarakat di dunia investasi.
Di sektor investasi saham sendiri, mayoritas investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) justru telah berasal dari kalangan anak muda. Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Maret 2022, 60% dari 8,4 juta investor saham di Indonesia masih berusia di bawah 30 tahun - dengan total aset Rp49,77 triliun. Ini berarti, 6 dari 10 investor saham di Indonesia merupakan anak muda.
“Kami berencana untuk terus menambah kerjasama dengan institusi maupun lembaga lain, sehingga edukasi investasi, terutama di pasar modal, bisa berjalan lebih mulus, efektif, serta minim risiko. Kami optimis fitur dan kompetisi seperti Virtual Trading Cuanz pun bisa turut menumbuhkan jumlah investor di Indonesia, sehingga iklim investasi dalam negeri akan semakin kondusif dan merakyat [inklusif],” tambah Marcella.