Bisnis.com, JAKARTA - Mamikos, startup yang bergerak sebagai penyedia layanan pencarian dan sewa kos hunian sementara, sebelum melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawan karena adanya restrukturisasi mengklaim adanya kenaikan permintaan sewa kamar lebih dari 125 persen pada kuartal I/2022.
Co-founder dan CEO Mamikos Maria Regina Anggit mengatakan terdapat lebih dari 5 juta chat yang masuk melalui platform Mamikos dengan 7 juta pencari kos setiap bulannya. Mamikos saat ini menawarkan 3 juta kamar dengan menggandeng lebih dari 200.000 pemilik kos atau Mitra Mamikos yang tersebar di lebih dari 150 kota dan Kabupaten di seluruh Indonesia.
Dia menjelaskan saat ini kondisi pandemi yang berangsur-angsur membaik, di mana bisnis dan sekolah perlahan- lahan mulai dibuka kembali serta kebutuhan hunian sewa yang selalu bertumbuh turut berkontribusi positif terhadap kinerja bisnis Mamikos.
"Kami juga melihat tren hunian sewa di luar kota-kota besar mengalami peningkatan dan rencananya Mamikos akan menggaet lebih banyak lagi Mitra Mamikos yang berada di kota-kota tersebut,” jelas Maria dalam siaran pers.
Adapun, Maria menjelaskan kepada Bisnis, PHK yang terjadi dikarenakan pihaknya mempertimbangkan kondisi pasar dan ekonomi makro saat ini. Mamikos melakukan restrukurisasi untuk membuat struktur perusahaan lebih sehat dan sustain.
"Upaya restrukturisasi ini dilakukan dengan adanya perubahan fokus yang salah satu dampaknya adalah pengurangan kapasitas karyawan atau layoff," ujar Maria kepada Bisnis.com, Kamis (21/7/2022)
Maria pun menegaskan Mamikos akan berkomitmen memenuhi hak karyawan yang terdampak secara penuh dan memberikan tambahan support seperti severance package sesuai dengan undang- undang dan peraturan berlaku.
" Benefit kesehatan yang diperpanjang dan job assistance sampai dengan 3 bulan kedepan," tegasnya
Dia juga mengatakan Mamikos tidak ada layanan yang ditutup dan pihak Mamikos akan memasikan layanan baik ke pemilik kos dan user Mamikos akan tetap berjalan seperti biasa.