Kabar Shopee PHK Massal, Intip Kondisi Bisnisnya

Muhammad Khadafi
Selasa, 14 Juni 2022 | 01:25 WIB
Shopee kabarnya akan melakukan PHK karyawan dan lini bisnis ShopeeFood dan ShopeePay yang terkena dampaknya. /Bisnis-Fanny Kusumawardhani
Shopee kabarnya akan melakukan PHK karyawan dan lini bisnis ShopeeFood dan ShopeePay yang terkena dampaknya. /Bisnis-Fanny Kusumawardhani
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Shopee dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara masif dalam waktu dekat. Lini bisnis ShopeeFood dan ShopeePay disebut yang bakal terkena dampak. 

Bila kabar tersebut benar, Shopee akan menambah daftar perusahaan berbasis teknologi yang mengurangi karyawan. 

Adapun dari sisi kinerja keuangan, Sea Group, induk Shopee mengalami perbaikan pendapatan pada kuartal I/2022. Akan tetapi sebagian besar pendapatan perusahaan berasal dari lini Garena yang bermain di industri gim. 

Pada tiga bulan pertama ini, pendapatan Sea Group naik 64,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi US$2,9 miliar. Namun rugi bersih perseroan naik 37,4 persen yoy menjadi US$580,13 juta.

Adapun lini bisnis Shopee, kendati masih mencatat rugi, menunjukan perbaikan. Hal ini di antaranya terlihat dari transaksi yang naik 71,3 persen yoy menjadi US$1,9 miliar dan GMV yang tumbuh 38,7 persen, menjadi US$17,4 miliar. 

Sebagai catatan, Shopee juga saat ini tengah berhadapan dengan sejumlah kondisi ekonomi, seperti inflasi dan kenaikan suku bunga yang akan menahan laju konsumsi. 

Shopee juga diketahui telah menutup bisnisnya di Prancis yang baru berumur 5 bulan, karena tidak sesuai dengan ekspektasi. Belum lama ini, Shopee menutup bisnis di India setelah 6 bulan beroperasi dan memutus hubungan kerja 300 karyawan di sana. 

Sementara itu, di Asia Tenggara, kompetisi bisnis pesan-antar makanan daring dengan Grab dan GoTo terbilang ketat. Sebagaimana diketahui, Grab dan GoTo telah lebih dahulu membuka bisnis pesan-antar makanan secara daring. 

Berdasarkan laporan dari DataIndonesia.id sejumlah pemain lawas dan besar masih menguasai industri pesan-antar makanan daring. Per akhir 2021, Grabfood dan Foodpanda masih menguasai industri tersebut dengan GMV tertinggi.

Grabfood dalam hal ini memuncaki posisi penguasa pasar pesan-antar makanan daring dengan nilai sebesar US$7,6 miliar. Di posisi kedua ada Foodpanda dengan nilai GMV per akhir 2021 sebesar US$3,4 miliar.  Sementara di posisi ketiga, bertengger Gofood milik GoTo yang memiliki nilai GMV pada periode yang sama sebesar US$2 miliar.

ShopeeFood menempati posisi keempat dengan nilai GMV sebesar US$900 juta per akhir 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Muhammad Khadafi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper