Duh, Zat Kimia Aktif Penuhi Atmosfer Bumi

Mia Chitra Dinisari
Rabu, 8 Juni 2022 | 08:54 WIB
Pantauan kondisi dinamika atmosfer/bmkg.go.id
Pantauan kondisi dinamika atmosfer/bmkg.go.id
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah studi mengungkapkan, jutaan ton bahan kimia yang sangat reaktif yang disebut hidrotrioksida dapat bertahan di atmosfer selama beberapa jam. Zat kimia ini dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia dan iklim global.

"Kami menemukan penelitian dimana hasilnya menunjukkan bahwa masa hidup zat kimia ini setidaknya 20 menit," Henrik Grum Kjærgaard, seorang ahli kimia di Universitas Kopenhagen, dilansir dari Live Science. 

Penemuan itu tidak berarti bahwa sesuatu yang baru sedang terjadi di atmosfer; sebaliknya, tampaknya hidrotrioksida selalu terbentuk di sana. Tetapi studi baru ini adalah pertama kalinya keberadaan bahan kimia ultra-reaktif ini di atmosfer telah diverifikasi.

Hidrotrioksida adalah jenis hidrogen polioksida. Air adalah hidrogen polioksida yang paling sederhana dan paling umum, dengan dua atom hidrogen dan satu atom oksigen, atau H2O.

Hidrogen polioksida lainnya adalah hidrogen peroksida, yang memiliki dua atom oksigen — H2O2 — dan biasanya digunakan sebagai pemutih atau disinfektan. Atom oksigen ekstra juga membuat banyak peroksida sangat mudah terbakar, dan kadang-kadang digunakan sebagai komponen bahan bakar roket.

Hidrotrioksida adalah tahap lebih lanjut, yang memiliki tiga atom oksigen yang melekat satu sama lain, yang membuatnya lebih reaktif daripada peroksida. Mereka ditulis secara kimia sebagai ROOOH, di mana R adalah gugus apa pun yang terikat, seperti gugus karbon.

Tetapi sementara diketahui bahwa peroksida dapat terbentuk dari reaksi kimia di atmosfer, sebelumnya tidak diketahui bahwa hidrotrioksida juga dapat terbentuk di sana, meskipun untuk waktu yang relatif singkat sebelum terurai menjadi bahan kimia yang kurang reaktif.

Dalam studi baru, para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 11 juta ton (10 juta metrik ton) hidrotrioksida terbentuk di atmosfer setiap tahun.

Para peneliti memperkirakan sekitar 1% isoprena yang dilepaskan ke atmosfer membentuk hidrotrioksida, dan mereka dihasilkan dari reaksi ini dalam konsentrasi yang sangat rendah sekitar 10 juta molekul hidrotrioksida dalam sentimeter kubik atmosfer, yang hanya merupakan jejak yang sangat samar.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper