Bisnis.com, JAKARTA – Startup telekomunikasi asal Korea Selatan LINE dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 80 karyawannya di Indonesia.
Berita ini pertama kali dikabarkan lewat media sosial Twitter milik @ecommurz, dalam cuitan tersebut dikatakan Line Indonesia menutup layanan Line Today dan memberhentikan 80 karyawannya. Karyawan yang terkena PHK sudah diberitahu sejak dua minggu lalu.
"LINE kini fokus pada industri Indo Fintech," ujar @ecommurz dikutip pada Kamis (2/6/2022).
Already on the news:https://t.co/J4ILP6IbM9
— Elon Murz (@ecommurz) June 2, 2022
Adapun, LINE menjadi startup keenam yang telah memberhentikan karyawannya di Indonesia. Dua hari lalu, startup Gim asal India mengumumkan telah menutup operasionalnya di Indonesia. Adapun, penutupan ini berujung dengan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya sepuluh persen dari total karyawan atau sebanyak 100 orang.
Dalam waktu sepekan tercatat ada tiga startup yang melakukan PHK yaitu, LinkAja, Zenius,J D.ID dan pada awal Maret TaniHub juga melakukan PHK.
PHK ini pun dikabarkan muncul di tengah kondisi keuangan perusahaan yang serba sulit akibat tekanan ekonomi yang terindikasi dipicu sejumlah faktor. Dari mulai tren naiknya suku bunga AS, kondisi makro ekonomi yang saat ini terjadi, hingga efek transisi pasca-pandemi Covid-19.
Sebagai catatan, PHK yang terjadi pada startup ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Beberapa startup terkenal dan besar juga melakukan PHK pada tahun ini seperti Netflix dan Robinhood.