Bisnis.com, JAKARTA - PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menyadari bahwa jaringan adalah tulang punggung perusahaan. Dengan begitu, manajemen mengalokasikan 70 persen atau sekitar Rp6,3 triliun dari total belanja modal/capital expenditure (capex) sebesar Rp9 triliun.
"Total capex Rp9 triliun, 70 persen kami pakai di jaringan. Jadi jaringan sangat besar porsinya di XL Axiata," kata Direktur sekaligus Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa dalam paparan publik yang diadakan virtual, Jumat (22/4/2022).
Dia menyebut, capex yang digelontorkan XL Axiata untuk jaringan sebesar Rp6,3 triliun tersebut akan dipakai untuk membangun jaringan mobile dan fixed broadband.
Selain itu, sambung Gede, pembangunan jaringan XL Axiata 60 persennya akan difokuskan di luar Jawa dan 40 persen di Pulau Jawa.
"Pangsa pasar di luar Jawa lebih baik dibandingkan dengan pasar kami di Jawa. Kami bisa dibilang paling kuat nomor dua, maka dari itu, investasi kami di luar Jawa tiap tahun ditingkatkan," ucap Gede.
Dia menambahkan, dari segi pembangunan jaringan, XL Axiata bukan hanya fokus menambah radio dan coverage, tetapi juga penambahan kapasitas dalam bentuk fiberisasi.
Manajemen, lanjut dia, dari awal sudah memiliki rencana berapa mobile yang disasar, target fixed, dan enterprise. Saat ini, XL Axiata memiliki total base transceiver station (BTS) sebanyak lebih dari 162.000. Dari jumlah tersebut, lebih dari 77.000 adalah BTS 4G dan cakupan layanannya sudah menjangkau 458 kota di berbagai wilayah di Indonesia.
"Namun pembagiannya sendiri sesuai dengan dinamika. Mobile tetap menjadi driver utama, diikuti fixed dan enterprise," imbuh Gede.
Lebih lanjut pada 2022, XL Axiata juga menargetkan pertumbuhan pendapatan perusahaan dapat selaras dengan pertumbuhan industri. Perusahaan juga memproyeksi, margin EBITDA XL Axiata pada tahun ini dapat berada di low 50 persen alias sekitar 50 persen.
President Director/Chief Executive Officer (CEO) XL Axiata Dian Siswarini optimistis industri telekomunikasi akan tumbuh lebih baik pada 2022 karena situasi ekonomi sudah berangsur pulih setelah masa pandemi.
Untuk mencapai target tersebut, sambung dia, XL Axiata sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk setiap mesin pertumbuhan bisnisnya.
Di antaranya di segmen mobile, XL Axiata akan memperluas jaringan serta sasaran pasar di luar pulau Jawa. XL Axiata juga akan melaksanakan go to market strategy yang lebih terarah dari segi segmen maupun geografis. Kemudian, XL Axiata akan menyajikan ekosistem hiburan digital yang berkualitas tinggi.
"Untuk segmen home and convergence, XL Axiata akan menambah lebih banyak lagi pelanggan layanan convergence XL Satu. Kami juga akan meningkatkan Triple Play dengan lebih banyak lagi home proposition yang bisa ditawarkan serta membuka sinergi yang seoptimal mungkin dengan Link Net yang baru kami akuisisi bersama dengan Axiata," terang Dian.
Sementara itu di segmen enterprise, XL Axiata bakal memperkuat kapabilitas untuk mempercepat pertumbuhan dalam bisnis B2B yang menyasar korporasi dan UMKM. XL Axiata juga akan mengekspansi bisnis B2B dengan menggunakan leverage hasil akuisisi PT Hipernet Indodata.
Tak ketinggalan, manajemen akan meneruskan transformasi digitalnya melalui penerapan solusi digital yang menarik di aplikasi myXL dan AXISnet. Hal ini dilakukan untuk memberikan pengalaman yang terbaik bagi pelanggan serta meningkatkan kemampuan XL Axiata untuk mendengar input dari pelanggan secara real time.
"XL Axiata juga akan melakukan inovasi berbasis cloud dan augmentasi artificial intelligence untuk tim back-end, seperti tim jaringan, IT, dan keuangan," tambah dia.