Bisnis.com, JAKARTA - Sejarah menunjukkan jika pada 17 April 1970, pesawat Apollo 13 yang mengalami musibah kembali dengan selamat ke Bumi.
Apollo 13 merupakan misi berawak ketujuh dalam Program Apollo NASA, sekaligus misi ketiga yang ditargetkan mendarat di Bulan.
Misi ini diluncurkan dari Pusat Luar Angkasa Kennedy pada 11 April 1970. Dua hari kemudian, tangki oksigen cair pada modul layanan (SM) mengalami kegagalan yang berakibat pada dibatalkannya misi pendaratan.
Awak misi kemudian hanya terbang melintasi Bulan dan kembali ke Bumi dengan selamat pada 17 April 1970. Misi ini dikomandani oleh James A. Lovell, bersama John L. "Jack" Swigert sebagai pilot modul perintah (CM), dan Fred Haise sebagai pilot modul Bulan (LM).
Swigert ditugaskan untuk menggantikan Ken Mattingly yang menderita rubella sepekan sebelum peluncuran.
Beberapa waktu kemudian, dewan investigasi kecelakaan NASA menentukan bahwa kabel terekspos di tangki oksigen karena kombinasi kesalahan manufaktur dan pengujian sebelum penerbangan.
Malam yang menentukan itu, percikan dari kabel terbuka di tangki oksigen menyebabkan kebakaran, merobek satu tangki oksigen dan merusak yang lain di dalam pesawat ruang angkasa.
Banyak perubahan desain dilakukan pada modul layanan Apollo dan modul perintah pada misi berikutnya dalam program Apollo. Menurut mantan pengontrol misi Sy Liebergot dalam sebuah artikel oleh collectSPACE perubahannya mencakup:
1. Tangki oksigen cryo lain yang bisa diisolasi hanya untuk memasok kru.
2. Melepaskan semua kipas dan kabel tangki cryo.
3. Menghapus termostat dari tangki cryo, dan mengubah jenis tabung pemanas.
4. Menambahkan baterai tahap penurunan modul bulan 400-amp-jam.
5. Menambahkan kantong penyimpanan air ke modul perintah.