Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan melibatkan seluruh pihak mulai dari tim pemantaun frekuensi, pemantauan kualitas layanan, operator telekomunikasi hingga pemerintah daerah untuk menyukseskan Motocross Grand Prix (MXGP) 2022.
Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kemenkominfo Ismail mengatakan persiapan penggelaran jaringan untuk acara di Samota, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 24-26 Juni 2022 itu akan dilakukan sebagaimana persiapan MotoGP di Mandalika beberapa waktu lalu.
"Sebagaimana persiapan MotoGP, seluruh pihak terkait dilibatkan mulai tim pemantauan frekuensi, pemantauan kualitas layanan dari Kemenkominfo, operator telekomunikasi yang ada di Sumbawa [Telkom, Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat] serta pemerintah daerah," kata Ismail, Selasa (5/4/2022).
Ismail menyebut, seluruh operator seluler berkomitmen dalam mendukung kegiatan tersebut, sebagai kegiatan yang signifikan untuk mempromosikan Sumbawa sekaligus kemampuan layanan seluler di Indonesia Timur.
Saat ini, sambung dia, Kemenkominfo tengah fokus pada pemetaan infrastruktur dan kualitas yang ada, kemudian akan masuk pada proses peningkatan kapasitas dan pengembangan infrastruktur sesuai kebutuhan.
"Sampai saat ini tidak ada kendala yang signifikan dan diharapkan proses peningkatan kapasitas jaringan telekomunikasi akan selesai pada waktunya," ucap Ismail.
Lebih lanjut dia memerinci, persiapan MXGP 2022 di Sumbawa yang sedang dilakukan antara lain mapping jaringan dan kualitasnya mulai dari jaringan backbone (main mile), backhaul (middle mile), dan jaringan akses (last mile).
Pada jaringan backbone, imbuhnya, dirancang untuk NTB secara keseluruhan sebagaimana dengan persiapan MotoGP. Pada jaringan backhaul sudah terdapat beberapa jalur ke Samota dan akan ditingkatkan kapasitasnya.
"Sedangkan pada jaringan akses khususnya jaringan 4G sudah ter-cover, tetapi masih membutuhkan peningkatan kapasitas. Di sisi lain, showcase 5G juga masih dalam pembahasan dan persiapannya," terang dia.
Adapun Ismail menambahkan, untuk kesiapan infrastruktur di NTB secara umum, saat ini pada tahap penyelesaian 85 desa blank spot yang diharapkan selesai pada awal kuartal III/2022. Khusus untuk kecamatan di sekitar Samota, sudah terdapat layanan 4G dan fixed broadband, tetapi masih dibutuhkan peningkatan kualitas dan kapasitas.