Satelit LEO OneWeb, Atsi Minta Penyelenggara Eksisting Diperhatikan

Rahmi Yati
Senin, 4 April 2022 | 05:18 WIB
Stasiun bumi Satelit Satria./ Bisnis-Leo Dwi Jatmiko
Stasiun bumi Satelit Satria./ Bisnis-Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (Atsi) menilai keberlangsungan penyelenggara layanan akses internet eksisting dalam negeri harus diperhatikan dan dipertimbangkan seiring adanya pembangunan satelit orbit bumi rendah atau low earth orbit (LEO) milik OneWeb. 

"[Satelit LEO] memberikan alternatif pada masyarakat untuk memperoleh kesempatan akses layanan internet. Tentu saja ini baik, tetapi keberlangsungan penyelenggara layanan akses internet eksisting dalam negeri harus diperhatikan dan dipertimbangkan," kata Direktur Eksekutif Atsi Syachrial Syarif, Minggu (3/4/2022).

Selain itu menurutnya, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Indonesia, setiap penyelenggara satelit asing yang akan beroperasi di Indonesia harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang ada, antara lain kewajiban memiliki Hak Labuh (landing rights) dan tidak mengganggu satelit Indonesia. 

"Seharusnya hal ini berlaku juga untuk satelit asing pada orbit LEO, agar operasionalnya nanti sudah memenuhi ketentuan tersebut di atas," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhamad Arif menilai kehadiran satelit LEO ini tidak akan berdampak pada persaingan industri sejenis. Pasalnya, permintaan masyarakat terhadap koneksi yang sangat tinggi.

Menurutnya, satelit LEO milik OneWeb ini dapat menjadi alternatif baru yang memperkuat jaringan infrastruktur dan menambah suplai bandwidth untuk memenuhi kebutuhan konektivitas di Indonesia. Maka dari itu, kehadirannya harus disambut dengan baik dan bijak. 

"Apalagi OneWeb membangun gateway-nya di Tanah Air dan bekerjasama dengan salah satu perusahaan nasional yakni PT Dwi Tunggal Putra [DTP]. Ini sudah memberikan indikasi bahwa mereka serius untuk masuk ke pasar Indonesia dan tunduk terhadap seluruh regulasi dari pemerintah terkait ijin penggelaran layanan di Indonesia," tutur Arif.

Arif menyebut, saat ini permintaan untuk konektivitas di Indonesia masih belum mampu dipenuhi oleh suplai dari seluruh rekan-rekan penyedia jaringan layanan. Dengan begitu, hadirnya OneWeb ini akan memberikan alternatif baru, memperkuat jaringan infrastruktur dan akan menambah supply bandwidth untuk memenuhi kebutuhan konektivitas di Tanah Air.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper