Bisnis.com, JAKARTA - Pada 2012, astronom NASA mengumumkan bahwa mereka dapat memprediksi dengan pasti peristiwa kosmik besar berikutnya yang memengaruhi tata surya kita, yakni berupa tabrakan raksasa galaksi Bima Sakti dengan galaksi tetangga Andromeda.
Tabrakan sebenarnya antara bintang jarang terjadi, karena sebagian besar galaksi adalah ruang kosong. Dan tabrakan antar galaksi membutuhkan waktu ratusan juta tahun untuk diselesaikan dan didorong oleh efek gravitasi. Galaksi kita, Bima Sakti, sedang jatuh menuju galaksi Andromeda.
Dalam waktu sekitar 4 miliar tahun, galaksi-galaksi ini akan bertabrakan. Akan seperti apa ini? Untuk satu hal, bintang-bintang itu sendiri tidak akan bertabrakan, mereka terlalu jarang didistribusikan.
Galaksi-galaksi akan berhamburan bersama, melemparkan beberapa bintang dalam prosesnya. Akhirnya, dalam waktu sekitar 6 miliar tahun, galaksi-galaksi ini akan bergabung.
Sistem gabungan akan menetap, mungkin menyerupai galaksi elips. Pada saat itu, galaksi Andromeda akan tampak sebesar awan Magellan saat ini.
Matahari kita akan menjadi raksasa merah pada saat kita bergabung dengan Andromeda, menelan Merkurius dan Venus dan kemudian Bumi saat dia tumbuh dengan diameter sebesar orbit Bumi saat ini.
Tetapi matahari dapat menyebabkan banyak masalah bagi bumi jauh sebelum waktu itu.
Anda mungkin pernah mendengar tentang Peristiwa Carrington, badai geomagnetik besar pada tahun 1859 yang menggoreng garis telegraf.
Peristiwa itu dan letusan matahari serupa pada tahun 1921 sebagai peringatan bahwa ledakan dari matahari dapat menyebabkan kebakaran dan kehancuran yang dahsyat di infrastruktur listrik dan jaringan satelit kita.
Pada tahun 2012 para ilmuwan menemukan suar matahari dari tahun 775 yang 10 atau 100 kali lebih energik.