Bisnis.com, JAKARTA - PT XL Axiata Tbk. (XL Axiata) berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp26,8 triliun dengan laba bersih sebesar Rp1,3 triliun pada 2021.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan sepanjang 2021, perusahaan berhasil meningkatkan kekuatan jaringan untuk meningkatkan customer experience dan digitalisasi, yang pada akhirnya ikut mendukung efisiensi bisnis serta peningkatan penjualan.
"Kami telah membelanjakan capex yang lebih besar pada tahun 2021 ini untuk meningkatkan kualitas jaringan serta meningkatkan digitalisasi guna menghadirkan customer experience yang terbaik. Fokus kami bukan untuk merespon persaingan tarif layanan, tetapi lebih pada memberikan customer experience terbaik dan menciptakan nilai bagi pelanggan kami," ujarnya, Senin (21/2/2022).
Menurutnya, fokus para pelaku pasar harusnya lebih tertuju pada customer experience daripada memainkan tarif. Maka dari itu, investasi XL Axiata pada jaringan serta digitalisasi menjadi strategi perseroan guna menyajikan customer experience terbaik.
Hingga akhir 2021, kata Dian, total jumlah base transceiver station (BTS) XL Axiata mencapai lebih dari 162.282 unit, dengan BTS 4G meningkat menjadi 77.204. Sementara itu, fiberisasi telah mencakup lebih dari 50 persen site. Area yang terlayani jaringan 4G juga bertambah menjadi sebanyak 458 kota/kabupaten.
"Terus meningkatnya kekuatan jaringan XL Axiata tersebut searah dengan tingkat penggunaan layanan data yang lebih tinggi oleh pelanggan. Selama periode 12 bulan di 2021, trafik data XL Axiata meningkat pesat hingga naik 34 persen [YoY] ke 6.549 Petabyte. Hal ini juga selaras dengan kecepatan akses internet yang meningkat sebesar 20 persen sejak awal tahun," ucapnya.
Lebih lanjut Dian menuturkan, XL Axiata berhasil melalui 2021 yang penuh tantangan dengan baik. Meskipun kompetisi di industri tetap sangat ketat, dan daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih sebagai dampak dari pandemi Covid-19, perseroan mampu menjaga performa keuangannya.
Pasalnya, selain berhasil mencatatkan laba bersih yang tertinggi sejak 2013, perseroan juga mampu meningkatkan kontribusi pendapatan data menjadi 94 persen, yang tertinggi di industri. Pendapatan data per akhir 2021 tercatat sebesar Rp23,42 triliun.
Perseroan, lanjut Dian, juga berhasil menjaga ARPU blended di angka Rp36.000, dengan jumlah pelanggan XL Axiata hingga akhir 2021 ada sebanyak 57,9 juta dan tingkat penetrasi smartphone meningkat sebesar 4 persen (YoY) menjadi 92 persen.
"Hal ini menunjukkan kemampuan perseroan menjaga perkembangan pelanggan yang sehat," imbuhnya.
Tak berhenti di situ, dari sisi neraca, XL Axiata tetap mampu menjaga posisi neraca dalam posisi sehat dan terkendali, meskipun jumlah utang meningkat sepanjang 2021.