Mulai Dilirik Perusahaan Besar, Ini Industri yang Cocok Terapkan Teknologi Metavers

Dewi Andriani
Senin, 31 Januari 2022 | 14:17 WIB
Pengunjung berada di dekat instalasi seni imersif berjudul Machine Halusinasi - Space: Metaverse saat acara Digital Art Fair Asia yang menampilkan seni digital dan NFT di Hong Kong, China, Minggu (3/10/2021) Bloomberg/Lam Yik
Pengunjung berada di dekat instalasi seni imersif berjudul Machine Halusinasi - Space: Metaverse saat acara Digital Art Fair Asia yang menampilkan seni digital dan NFT di Hong Kong, China, Minggu (3/10/2021) Bloomberg/Lam Yik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Teknologi metaverse kini mulai banyak dilirik oleh perusahaan-perusahaan besar karena diperkirakan dapat mendorong pertumbuhan bisnis mereka. Apalagi di sejumlah perusahaan dari berbagai negara telah menyatakan siap masuk ke dalam dunia metaverse.

Pengamat Teknologi dan Inovasi Dr. Indrawan Nugroho mengatakan ada dua model teknologi metaverse yang bisa dimanfaatkan dalam dunia korporasi yaitu Virtual Reality Headset yang membuat kita dapat masuk dalam dunia 3 dimensi dan seolah berada di dalamnya.

“Kalau perbankan mewujudkan corporate metaverse maka konsumen yang menggunakan VR Headset dapat melakukan transaksi layaknya transaksi sungguhan di perbankan, bisa membuka akun di sana, melakukan transaksi. Jadi pada dasarnya metaverse ini seperti kembaran dari dunia nyata tetapi dalam bentuk digital,” ujarnya.

Selain menggunakan VR Headset, dimana kita yang seolah masuk ke dalam dunia digital, metaverse ini juga bisa memanfaatkan Augmented Reality Headset sehingga mampu memindahkan dunia digital ke dunia nyata.

Diakui olehnya bahwa saat ini memang belum ada platform metaverse buatan Indonesia tetapi untuk perusahaan yang menyediakan headset VR atau AR tersebut sudah ada tetapi masih sangat terbatas dengan harga yang cukup mahal.

Sementara di Amerika atau Eropa, metaverse juga baru mulai, memang sudah ada perusahaan besar yang memang canggih memanfaatkan teknologi metaverse tetapi masih terbatas dan belum masif karena memang harga headset nya mahal bisa sampai US$3000 hingga US$4000 sehingga belum mungkin diadopsi masyarakat luas.

Ke depan, sejumlah perusahaan yang memungkinkan untuk mengadopsi lebih awal model metaverse ini antara lain perbankan, asuransi, industri manufaktur, otomotif, properti hingga ritel sebab akan ada dunia tiga dimensi di sana.

Namun, menurutnya tidak semua industri perlu hadir dalam dunia metaverse dan memanfaatkannya secara optimal, terutama untuk perusahaan utilitas atau perusahaan yang sebagian besar pelanggannya berada di daerah-daerah terpencil.

“Bicara metaverse ini bicara tentang masa depan, orang-orang sekarang sedang bersiap-siap dan mencoba untuk mempelajarinya,” ujarnya.

Bahkan menurut prediksi dari Mark Zuckerberg, metaverse ini baru akan benar-benar matang dalam 1 dekade mendatang. Saat ini banyak pihak yang baru mulai membangun secara pelan-pelan ekosistemnya.

“Jadi 10 tahun mendatang itu kita menggunakan metaverse sudah kayak pakai internet saja karena mungkin investasinya juga akan lebih murah, koneksi 5G juga akan menjadi standar sehingga semua koneksi akan cepat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Dewi Andriani
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper