Bisnis.com, JAKARTA – TaniHub menargetkan dapat menggandeng 1 juta petani pada tahun ini untuk memenangkan persaingan pasar.
Chief Marketing Officer and Director of People and Culture TaniHub Group Ritchie Goenawan menyebut sejak didirikan pada 2016 hingga saat ini, TaniHub Group telah bermitra dengan lebih dari 110.000 petani dan 6.200 petani diantaranya merupakan binaan TaniFund.
"Kami juga telah mendukung lebih dari 1.300 usaha kecil dan menengah [UKM] melalui layanan kami. Seiring dengan semakin berkembangnya bisnis kami, bahkan saat pandemi Covid-19, jumlah customer TaniHub baik B2B maupun B2C hingga kini telah mencapai 1 juta lebih," ujarnya, Jumat (14/1/2022).
Ritchie mengatakan pendanaan Seri B yang diraih tahun lalu telah digunakan untuk membuka area-area baru budidaya tanaman, investasi di infrastruktur operasional, serta memperkuat organisasi perusahaan. Selama lebih dari empat tahun, TaniHub Group telah membangun pijakan yang kuat di sisi hilir pertanian.
Menurutnya, dengan bergerak ke arah hulu, maa perusahaan mampu untuk mengerahkan seluruh potensi yang ada di rantai nilai sektor pertanian Indonesia. Hingga saat ini, TaniHub terus memperluas cakupan area di luar Jawa dan Bali agar hasil panen di daerah-daerah tersebut dapat juga diserap oleh pasar lokal di tempat yang sama.
Dukungan pendanaan Seri B juga digunakan untuk pengembangan teknologi, khususnya untuk meningkatkan sistem supply-demand forecast demi membantu petani merencanakan waktu tanam dan jenis komoditas mereka.
Sebagai informasi, TaniHub merampungkan pendanaan seri B senilai US$65,5 juta pada awal 2021. Menurut Ritchie, pendanaan seri selanjutkan akan terus diusahakan, tetapi tidak dalam waktu dekat.
"Pada tahun 2022 ini, TaniHub Group berharap dapat mencatat pertumbuhan yang lebih tinggi dari tahun lalu atau setidaknya sama dengan tahun lalu, karena pasar e-grocery masih sangat luas dan masih banyak masyarakat yang belum pernah mencoba berbelanja secara daring," ujarnya.