Bisnis.com, JAKARTA- Ide Reinaldo Tendean untuk melahirkan platform manajemen keuangan Finku lahir dari pengalamannya selama bertahun-tahun di bidang finansial. Ketertarikannya berkecimpung di teknologi keuangan (fintech) bermula ketika bekerja di perusahaan non-profit yang bergerak di micro-finance dan menyediakan pinjaman berbunga 0% untuk kelompok masyarakat menengah ke bawah. Pada satu titik, perusahaan tersebut telah mendistribusikan lebih dari Rp21,4 triliun (US$1,5 miliar) pinjaman kepada 77 negara.
“Ada dua pelajaran penting yang saya dapatkan dari pengalaman tersebut. Yang pertama, untuk bisa membuat perubahan besar, kita harus menggunakan perusahaan teknologi. Mereka yang ditenagai oleh 50 pekerja bisa membuat perubahan di 77 negara, dengan nilai pendistribusian pinjaman yang sangat besar. Yang kedua, saya juga belajar tentang pentingnya manajemen keuangan pribadi, terutama setelah mendengar berbagai cerita peminjam, bagaimana pinjaman sebesar Rp1-2 juta bisa mengubah hidup mereka,” jelas Reinaldo, Co-CEO dan Co-Founder Finku.
Bersama dengan Shylla Estee dan Shyam Kalairajah yang ditemui ketika bekerja di Boston Consulting Group, Reinaldo kemudian serius menggarap Finku, platform manajemen keuangan pribadi yang bisa mengintegrasikan semua aset finansial, mulai dari di bank hingga e-wallet. Ketiganya melihat bahwa masyarakat Indonesia masih kekurangan infrastruktur serta literasi yang memadai untuk pengelolaan uang pribadi.
Menurut riset Human Development Index dari UNDP pada tahun 2019, tingkat literasi finansial Indonesia berada di skor 32, lebih rendah dari rata-rata tingkat literasi di Asia Tenggara dan dari negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Myanmar. Selain itu, karakter masyarakat Indonesia juga tergolong unik, di mana rata-rata individu yang sudah mengenal bank mempunyai setidaknya 4 akun berbeda (misalnya 2 rekening bank dan 2 e-wallet). Jumlah kepemilikan tabungan ini lebih tinggi dibandingkan negara-negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia, dan bahkan Amerika Serikat (rata-rata hanya 2 akun/orang). Karena hal inilah, masyarakat Indonesia pun lebih kesulitan dalam mengelola uang di masing-masing akun.
Tim Finku memberikan solusi mudah untuk pengaturan keuangan pribadi yang lebih efektif dengan mengintegrasikan semua akun keuangan pengguna dalam satu aplikasi. Pengguna bisa memilih akun-akun mana saja yang hendak diintegrasikan di dalamnya, dimana Finku saat ini telah terhubung dengan 22 bank, e-wallet, dan investasi.
Aplikasi Finku juga dilengkapi dengan teknologi machine learning dengan tingkat akurasi tinggi, untuk mendeteksi kategori transaksi secara otomatis. Dengan begitu, setiap pengguna bisa memantau keluar-masuk dan alokasi dana di masing-masing akun hanya dalam satu aplikasi yang ringkas, mudah diakses, dan gratis.
Tidak hanya melihat transaksi arus tabungan, pengguna juga bisa memanfaatkan fitur Target Keuangan (untuk membuat target keuangan dan menabung secara teratur), Tagihan & Pembayaran (untuk pengingat pembayaran tagihan setiap bulan), hingga timeline Finku yang merangkum berbagai promo, diskon, dan cashback bagi pengguna.
Sedangkan dasbor Finku menunjukkan analisa data yang bermanfaat bagi pengguna dengan visualisasi yang menarik, agar pengguna bisa memahami pola gaya hidup masing-masing. Selain itu, Finku juga menerapkan skor berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk mengukur skor Kesehatan Finansial pengguna.
Pada awalnya, ketiga co-founder memutuskan untuk menguji konsep pengelolaan keuangan pribadi Finku dengan membuat situs web sederhana, dimana masyarakat bisa mendaftarkan diri untuk mencoba langsung solusi yang telah dirancang. Mereka pun berinteraksi secara intensif dengan para pengguna awal, untuk bisa memahami kekurangan dan kelebihan dari platform.
Setelah melakukan pembaharuan dan inovasi fitur-fitur, Finku resmi dirilis ke Google Play Store dan Apple Store tiga bulan yang lalu. Hanya dalam jangka waktu singkat, Finku kini telah menjadi pemimpin pasar dari segi jumlah pengguna aktif dan terus mencatatkan pertumbuhan hingga 33% setiap minggu.
Sebagai catatan, Finku merupakan salah satu startup yang terpilih dalam program inkubasi intensif Startup Studio Indonesia, yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Startup Studio Indonesia menjadi wadah pembelajaran yang menghubungkan Finku dengan para mentor dari kalangan praktisi startup-startup ternama di Indonesia.