Bisnis.com, JAKARTA – Selain kepada konsumen, perusahaan rintisan yang merambah layanan pengantaran makanan dan minuman daring dipandang perlu memberikan tawaran kerja sama yang lebih menguntungkan bagi mitra pedagang.
Bendahara Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani menyebut persaingan startup layanan pemesanan makanan daring terletak bukan hanya di kesiapan pengantaran, tetapi dampak yang dibawa oleh aplikasi tersebut.
"Jadi yang akan unggul adalah aplikasi yang paling banyak membawa trafik ke para penyedia makanan atau rumah makan dan restoran," ujarnya, Rabu (8/12/2021).
Menurut Edward, para startup harus berlomba untuk memperbanyak mitra penyedia makanan dan minuman. Platform paling lengkap dengan mitra terbanyak akan lebih dilirik oleh konsumen.
Edward mengatakan para mitra rumah makan biasanya menggunakan lebih dari 1 atau bahkan 3 aplikasi pemesanan makanan. Hal itu untuk memperbesar jumlah konsumen dan pendapatan.
"Sebenarnya para mitra juga tidak ingin terlalu tergantung trafik hanya dari 1 atau 2 aplikasi, karena margin yang diminta juga cukup besar," ucapnya.
Bagi para startup yang baru merambah bisnis pengantaran makanan, menurut Edward harus siap dengan proposal kerja sama yang lebih menguntungkan bagi para mitra.
Edward menyebut beberapa startup, terutama yamg telah lama masuk di bisnis tersebut, sudah tidak tergantung pada strategi promo dan bakar uang. Para startup seperti Gojek dan Grab telah memiliki ekosistem yang tidak tergantung kepada keberadaan promo.
Namun, bagi para startup yang baru memulai, perlu memperbanyak promo dan diskon untuk menarik minat konsumen sekaligus mengenalkan platformnya.