Kemenkominfo Kaji Nilai Investasi Program Modernisasi TVRI

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 17 November 2021 | 19:45 WIB
Gedung TVRI di Jakarta./Antara
Gedung TVRI di Jakarta./Antara
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) masih mengkaji mengenai nilai investasi untuk program Digitalization of Broadcasting System (DBS) atau sistem penyiaran digital di lembaga penyiaran publik (LPP) TVRI.

Plt. Dirjen PPI Kemenkominfo Ismail menjelaskan DBS merupakan proyek modernisasi TVRI mulai dari sistem pemancar dan studio dengan teknologi digital, sampai dengan peningkatan kapasitas (capacity building) SDM.

DBS juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menyalurkan siaran di 113 wilayah layanan yang saat ini belum mendapat siaran terestrial.

“DBS direncanakan akan dimulai pelaksanaannya pada 2022 setelah adanya persetujuan dari Bappenas dan Kemenkeu. Investasinya masih dibahas bersama Bappenas dan Kemenkeu,” kata Ismail kepada Bisnis.com, Rabu (17/11/2021).

Dalam menyalurkan siaran televisi digital ke beberapa wilayah layanan yang belum mendapat akses internet itu, Kemenkominfo akan menggunakan satelit.

Ismail mengatakan satelit yang digunakan oleh TVRI dan televisi swasta lainnya adalah satelit Telkom 4. Satelit menjadi solusi bagi masyarakat yang tinggal daerah-daerah yang sulit dijangkau dengan infrastruktur terestrial.

“Satelit juga menjadi suatu infrastuktur yang penting bagi penyiaran terestrial digital,” kata Ismail.

Ismail berpendapat seharusnya kehadiran layanan free to air terestrial di 113 wilayah layanan. tidak mengganggu bisnis pemain TV kabel.

Adapun, layanan TV kabel memiliki keunggulan yaitu konten yang lebih banyak dibandingkan dengan layanan TV gratis atau free to air.

“Penyelenggara TV kabel sudah mempunyai pasar tertentu yang justru memilih untuk membayar biaya langganan TV kabel untuk memperoleh konten-konten premium,” kata Ismail.

Himpun Dana
Dalam kaitannya dengan pendanaan untuk proyek tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan saat ini Kemenkominfo sedang membicarakan dengan negara-negara yang berpotensi mendukung program tersebut dari sisi pendanaan.

“Saat ini kami sedang menegosiasikannya dan membicarakannya dengan potensial donor country. Jika ditanya secara detail, saya belum bisa jawab,” kata Johnny.

Dengan adanya DBS, diharapkan layanan siaran digital Indonesia menjadi lebih baik. Kemenkominfo akan membahas lebih detail juga dengan TVRI mengenai langkah-langkah DBS.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper