Orang Indonesia Terima 18,3 Panggilan Spam Setiap Bulannya

Akbar Evandio
Senin, 8 November 2021 | 20:27 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Aplikasi telepon pintar yang memiliki fitur identifikasi pemanggil, Truecaller mencatatkan orang Indonesia rata-rata menerima  panggilan spam sebanyak 18,3 panggilan setiap bulannya.

Global Head of Corporate Communications di Truecaller Hitesh Raj Bhagat menyebutkan, pada 2020 perusahaan berhasil memblokir dan mengidentifikasi 31,3 miliar panggilan spam dan 12,8 miliar SMS spam secara global.  

“Kami ingin memungkinkan percakapan yang aman dan nyaman di antara pengguna serta sangat efisien bagi bisnis untuk terhubung dengan konsumen,” ujarnya lewat rilisnya, Senin (8/11/2021).

Menurut Laporan Truecaller Insights 2020 menyatakan bahwa Indonesia adalah negara  penerima panggilan spam tertinggi di kawasan Asia dan berada di peringkat ke-6 di dunia dengan jumlah panggilan spam terbanyak.

Berdasarkan data Kepolisian Negara Republik Indonesia pada  2019, jenis kejahatan siber yang paling umum terjadi adalah penipuan. Beberapa saluran yang digunakan oleh penipu yakni berupa email, situs web, media sosial dan telepon.

Alhasil, total kerugian yang disebabkan oleh penipuan email pada 2019 dilaporkan lebih dari Rp 144miliar. Sementara, total kerugian penipuan melalui situs e-commerce mencapai lebih dari Rp 73 miliar.

Selain itu, dia melanjutkan, di Amerika, transaksi penipuan daring juga terjadi di sana dan diperkirakan menghasilkan kerugian hingga US$ 30 miliar per tahun.

Sekadar informasi, AppAnnie telah menempatkan Truecaller sebagai aplikasi komunikasi teratas di India, dan menjadi salah satu dari tiga besar aplikasi di Mesir dan Israel.

Aplikasi ini juga termasuk di antara 10 teratas di 20 negara lainnya, termasuk Indonesia, Malaysia, Nigeria, dan Afrika Selatan.

“Kami melihat Truecaller merupakan bagian penting dari komunikasi sehari-hari untuk lebih dari 280 juta pengguna aktif di seluruh dunia, dengan lebih dari setengah miliar unduhan sejak diluncurkan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper