Bisnis.com, JAKARTA - Platform video pendek asal China, TikTok mencatat konten terkait kecantikan, seperti produk kosmetik meningkat 4 kali lipat dalam satu tahun terakhir.
Head of Business Marketing TikTok Indonesia Sitaresti Astarini menyebutkan video yang diunggah di platformnya turut menjadi pertimbangan pengguna dalam melakukan jual beli. Salah satunya, dalam satu tahun terakhir konten kecantikan, seperti kosmetik meningkat 4 kali lipat.
"[Tiktok] saat ini mulai bisa dimanfaatkan untuk taktik marketing," katanya lewat acara Media Group Interview TikTok, Senin (25/10/2021).
Lebih lanjut, dia menyebutkan konten kuliner di Indonesia juga meningkat hingga lima kali lipat pada 2021. Adapun, kedua kategori tersebut masuk ke dalam sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG).
Dia melanjutkan, tren peningkatan konten tersebut membawa potensi yang besar bagi merek atau brand FMCG untuk memanfaatkan layanan TikTok. Adapun, platformnya dinilai menjadi wadah yang baik dengan potensi pengguna yang besar sehingga cocok untuk pedagang melakukan promosi atas produknya.
“Secara global TikTok telah menggaet 1 miliar pengguna. Di pasar Asia Tenggara, jumlah pengguna TikTok mencapai 240 juta. Tahun ini, pertumbuhan jumlah pengguna TikTok di Asia Tenggara mencapai 85 persen secara tahunan (year on year/yoy),” ujarnya.
Penyebabnya, berdasarkan riset internal, ada 45 persen pengguna yang mengaku tertarik berbelanja produk kosmetik setelah menonton konten jualan produk kecantikan. Kemudian, ada 71 persen pengguna TikTok tertarik membeli produk kuliner.
Menurutnya, baik konten kecantikan dan kuliner yang banyak beredar di TikTok bersifat hiburan dan memicu rasa ingin berbelanja bagi penontonnya. Alhasil pun menyiapkan sejumlah strategi guna meraup potensi pasar jualan daring di sektor tersebut.
TikTok mengandalkan sejumlah fitur untuk jualan daring di platformnya. Salah satu fitur yakni TopView menawarkan iklan video dengan durasi 60 detik. TopView memungkinkan iklan brand dilihat oleh lebih banyak orang, karena akan dilihat penonton saat pertama membuka aplikasi.
Ada juga fitur brand takeover yang memungkinkan promosi brand terhubung dengan link landing page atau situs brand. Kategori iklan ini termasuk eksklusif, sebab hanya akan ada satu brand yang muncul di feed para pengguna dalam satu hari.
Selain itu, TikTok juga mengandalkan fitur live-streaming untuk mendorong brand berjualan di platform. Kemudian, TikTok mengandalkan beragam kampanye yang bisa mendorong transaksi brand.