Semester I/2021, Pendanaan ke Startup Lokal Capai Rp54,23 Triliun

Leo Dwi Jatmiko
Minggu, 3 Oktober 2021 | 16:56 WIB
Pengelola perusahaan rintisan digital atau startup mengoperasikan program pelayanan di sebuah kantor bersama berbasis jaringan internet (Coworking space) Ngalup.Co di Malang, Jawa Timur, Senin (12/10/2020). /Antara Foto-Ari Bowo Sucipto
Pengelola perusahaan rintisan digital atau startup mengoperasikan program pelayanan di sebuah kantor bersama berbasis jaringan internet (Coworking space) Ngalup.Co di Malang, Jawa Timur, Senin (12/10/2020). /Antara Foto-Ari Bowo Sucipto
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Scale PR, perusahaan digital PR, mencatat terdapat 104 startup Indonesia yang memperoleh pendanaan sepanjang 6 bulan pertama  2021, jumlahnya meningkat 40,5 persen dari 74 startup pada periode yang sama 2020. 

Tidak hanya itu, secara total nilai pendanaan yang diterima juga mencapai Rp54,23 triliun atau US$3,8 miliar, naik 91 persen dibandingkan total pendanaan sebesar US$2 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Dalam catatannya, Scale PR juga menyebutkan sektor Finansial teknologi (fintek), logistik, dan dagang el menjadi tiga sektor yang paling banyak dilirik bagi investor. Jumlah startup dan pendanaan yang mengalir ke sektor tersebut cukup deras. 

Untuk diketahui, perusahaan logistik J&T Express berhasil memperoleh pendanaan senilai US$2 miliar atau 28,54 triliun pada April 2021. Selain J&T Express, sektor logistik lainnya yang memperoleh pendanaan tinggi yakni SiCepat Ekspres sebesar Rp2,1 triliun dan Shipper senilai Rp927 miliar.

Dari sektor dagang el, Bukalapak mengantongi pendanaan senilai Rp3,33 triliun dari perusahaan raksasa global Microsoft, perusahaan dana abadi GIC, Emtek Group, BRI Ventures, dan Mandiri Capital Indonesia.

Adapun, sektor finansial teknologi (fintek) mendominasi jumlah startup terbanyak yang mendapat pendanaan. Setidaknya 30 fintek memperoleh pendanaan dengan total lebih dari Rp9 triliun.  

Pada sektor fintech, Bibit dan Ajaib menjadi dua platform investasi yang menempati posisi puncak pendanaan, masing-masing mengantongi pendanaan senilai US$95 juta  dan US$90 juta. 

Sementara Xendit, fintek yang mendukung infrastruktur pembayaran, memperoleh pendanaan senilai US$64,6 juta untuk putaran Seri B pada kuartal I/2021. 

Pada kuartal II/2021, para investor juga melirik sektor dagang el di Indonesia, dimana sektor ini memperoleh total pendanaan mencapai hampir senilai US$600 juta.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper