Bisnis.com, JAKARTA - Netflix Inc., mulai merambah industri video game dengan mengakuisisi perusahaan gim untuk pertama kalinya, Night School Studio.
Perusahaan raksasa streaming ini mengumumkan kesepatakan pada Selasa (28/9/2021) seperti dilaporkan Bloomberg. Secara terpisah, Night School mengatakan akuisisi ini menjadi suatu kehormatan yang nyata untuk menjadi studio game pertama yang bergabung dengan Netflix.
Night School merupakan pengembang gim independen yang berbasis di California. Perusahaan ini didirikan oleh Sean Krankel dan Adam Hines pada 2014 dengan debut permainan petualangan misteri supernatural yakni Oxenfree.
Netflix berencana untuk memasukkan permainan ini nagi pelanggannya tanpa iklan atau pembelian dalam aplikasi.
“Kami terus bekerja sama dengan pengembang di dunia dan merekrut talenta terbaik di industri [gim] untuk menyediakan koleksi gim eksklusif terbaik," kata Mike Verdu, Vice Presiden Pengembangan Gim Netflix.
Verdu sebelumnya adalah Wakil Presiden Facebook yang bertugas bekerja dengan pengembang gim dan konten lainnya untuk headset realitas virtual (VR) Oculus.
Kesepakatan tersebut memperlihatkan bahwa Netflix tengah mewujudkan ambisinya untuk menciptakan video game dengan memperluas bisnis video streaming.
Menurut seorang sumber, gim yang akan dikembangkan Netflix akan tampil sebagai program baru, layaknya dokumenter atau stand-up special. Perusahaan tidak akan mengenakan biaya tambahan untuk konten gim.
Namun, Co-Chief Executive Officer Netflix Ted Sarandos belum dapat memastikan kapan akan memulai debutnya dalam dunia gim.
Pada konferensi tersebut, Sarandos juga mengelak bahwa Netflix akan membeli jaringan bioskop. Dia mengatakan bahwa bioskop akan bertahan di era streaming, tetapi harganya akan menjadi lebih mahal.
Dia juga mengatakan Netflix tidak berminat untuk diakuisisi. Sarandos juga menegaskan Netflix tidak akan mengarah pada layanan musik atau berita.
Layanan video game Netflix akan menjadi cara lain untuk memikat pelanggan baru dan juga menawarkan sesuatu yang berbeda dari pesaingnya seperti Walt Disney Co., AT&T Inc.'s WarnerMedia dan Amazon.com Inc. yang memiliki akses siaran langsung olahraga, tetapi tidak memiliki konten permainan dalam layanan video utama mereka.