Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia menjadi destinasi utama modal ventura menanamkan modalnya di perusahaan rintisan di Asia Tenggara pada paruh pertama tahun ini.
Berdasarkan laporan Cento Ventures Singapura, dilansir dari Bloomberg, Senin (27/9/2021), modal yang ditanamkan di Indonesia mencapai separuh dari total investasi di Asia Tenggara. Posisi kedua ditempati oleh Singapura dengan proporsi 32 persen.
Secara total, investasi modal ventura mencapai US$4,4 miliar pada semester I/2021 atau turun dari US$5,8 miliar pada tahun lalu. Kendati turun, jumlah kontrak investasi melonjak menjadi 393, melampui rekor pada semester I/2019 sebanyak 375 kontrak.
Rata-rata kontrak investasi juga turun menjadi US$11,2 juta dari posisi tahun lalu senilai US$17,7 juta karena investor fokus pada investasi awal perusahaan rintisan. Kurang dari 10 persen investasi yang masuk putaran seri C, sedangkan mayoritas investasi merupakan seri B, seri A atau pra seri A.
India menjadi masih menjadi negara berkembang yang paling banyak mengucurkan investasi di perusahaan rintisan di kawasan ini senilai US$10,8 miliar. Posisi kedua ditempati oleh Amerika Latin senilai US$6,2 miliar.
Pada September lalu, sejumlah perusahaan rintisan mengumumkan pendanaan, termasuk Ninja Van yang mengumpulkan pendanaan US$578 juta dan Advance Intelligence Group yang menerima pendanaan lebih dari US$400 juta.