Bisnis.com, JAKARTA - Para ilmuwan menemukan bahwa Venus perlahan-lahan membalikkan rotasinya. Beberapa teori mengatakan Venus tidak benar-benar membalikkan arah tetapi hanya terbalik (membuatnya tampak seolah-olah berputar ke arah lain), yang lain memperdebatkan bahwa memang telah mengubah arahnya.
Sedangkan Bumi tidak seperti apa yang sedang diperdebatkan ilmuwan tentang venus tidak mungkin secara spontan bumi mengubah arahnya.
Seperti yang dikatakan dalam Al-Qur'an yang menggambarkan suatu hari matahari akan terbit dari barat dan itu sesuai dengan prediksi para ilmuwan sebagai akibat dari peristiwa yang dahsyat.
Dalam perspektif ilmiah, ini adalah skenario yang menarik untuk dipikirkan, dan simulasi komputer yang dirancang untuk memprediksi perubahan yang akan terjadi pada bumi yang berputar mundur mengungkapkan bahwa itu mungkin tidak separah yang kita bayangkan.
Apabila bumi akan mulai berputar dari barat ke timur, atmosfir tidak akan bisa berubah secepat itu. Namun, hal ini akan mengakibatkan angin supersonik dan angin topan dan mega-tsunami dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga mereka akan menghancurkan semua struktur alami buatan manusia di tanah dan semua makhluk hidup di bumi.
Tetapi jika bumi memulai rotasi baliknya secara perlahan, bertahap, maka akibatnya mungkin tidak akan separah itu.
Namun perubahan paling signifikan akan terjadi pada pola angin. Badai yang berasal dari Atlantik akan bergerak dari barat ke timur, bukan dari timur ke barat seperti sekarang. Tradewinds yang mengalir ke barat akan mengalir ke arah yang berlawanan.
Angin Barat yang membawa angin hangat dari lautan akan berbalik ke Eropa, sedangkan angin kencang dari Rusia, akan menuju Eropa Barat dan membuat musim yang sangat dingin disana.
Arus laut yang membawa panas ke seluruh dunia, akan menghilang dan sebagai gantinya, akan ada arus yang lebih kuat dari Pasifik, menghasilkan gurun baru di Brasil.
Cyanobacteria akan menguasai lautan, dan mungkin menghasilkan oksigen sedikit lebih banyak.
Namun, berbaliknya rotasi bumi bukanlah solusi yang ideal.
Seperti yang ditulis Bill Bryson dalam A Short History of Almost Everything, “Sebagian besar alasan mengapa Bumi tampak begitu akomodatif secara ajaib adalah karena kita telah berevolusi agar sesuai dengan kondisinya. Apa yang kita kagumi bukanlah bahwa itu cocok untuk kehidupan, tetapi itu cocok untuk hidup kita.”