Adopsi Data Makin Berkembang, Ini Manfaatnya

Akbar Evandio
Minggu, 8 Agustus 2021 | 15:51 WIB
Ilustrasi data center/Flickr
Ilustrasi data center/Flickr
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Adopsi pemanfaatan data diyakini makin berkembang seiring kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan teknologi untuk kebutuhan hidup sehari-hari, salah satunya transaksi digital.

Country Manager International Data Corporation (IDC) Indonesia Mevira Munindra mengatakan adopsi data akan berkembang dalam 5 tahun ke depan dengan CAGR (Compound Annual Growth Rate) 23 persen sepanjang 2020—2025, dengan makin dominannya transaksi digital secara global.

Tidak hanya itu, dia mengatakan penggunaan data tidak hanya terbatas pada transaksi digital, tetapi makin terakselerasi dan membantu pemangku kepentingan baik perusahaan, konsumen atau pemerintah, untuk lebih kaya terhadap informasi dalam membuat keputusan.

“Beberapa contoh kasus penggunaan data yang memberikan manfaat untuk organisasi seperti Customer 360°, prediksi [menggunakan data] dan perspektif analitik, analisis kecurangan yang juga telah diadopsi oleh banyak perusahaan di Indonesia,” ujarnya, Minggu (8/8/2021).

Customer 360° adalah sebuah sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk melihat sisi pelanggan dengan lebih luas (360 derajat).

Hal tersebut meliputi terintegrasinya sistem perusahaan dengan informasi pelanggan, perangkat, channel maupun produk untuk meningkatkan pengalaman dalam berinteraksi dengan pelanggan dan memaksimalkan nilai yang akan diberikan kepada pelanggan.

Dia melanjutkan akselerasi penggunaan dan pengolahan data di tanah Air akan terpacu dengan adanya transformasi digital yang diimplementasikan oleh perusahaan, termasuk unikorn.

Penyebabnya, dengan adanya transformasi digital, proses dan interaksi terdigitalisasi dan menghasilkan data yang bisa diolah makin besar. Karena itu, kontribusi penggunaan data yang meningkat tidak hanya berasal dari jumlah unikorn, tetapi juga berasal dari perusahaan legacy dan UMKM yang melakukan transformasi secara digital.

Namun, dia mengatakan saat ini tantangan yang masih dihadapi adalah masih fokusnya sejumlah perusahaan dalam fase transisi kepada infrastruktur, aplikasi/platform, dan interface digital sehingga menjadi sandungan hingga berpotensi terhadap rendahnya pemahaman organisasi akan data.

“Dalam lingkup data sendiri, masih banyak perusahaan yang masih akan fokus dalam proses optimalisasi infrastruktur data dan data gathering. Padahal, perusahaan yang makin matang dalam transformasi digital, akan makin memanfaatkan data dan mengolahnya menjadi insights bagi perusahaan,” tuturnya. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper