Bisnis.com, JAKARTA – Samsung harus menelan kekecewaan setelah penjualan generasi Galaxy S21 meleset dari target yang ditetapkan.
Berdasarkan analisis Kiwoom Securities, dikutip dari GSM Arena, Kamis (5/8/2021), seri S21 hanya mampu terjual 13,5 juta unit setelah model ini dirilis sepanjang 6 bulan pertama.
Kinerja tersebut ternyata 20 persen lebih rendah dibandingkan penjualan model Galaxy S20 dan 47 persen lebih rendah daripada S10.
Setelah 1 bulan dirilis, S21 mampu terjual 590.000 di negara asalnya, Korea Selatan. Capaian tersebut merupakan yang tertinggi sejak rilis Galaxy S8 yang hanya mampu terjual 620.000 unit.
Selain itu, penjualan global untuk S21 tercatat mencapai lebih dari 1 juta unit, lalu terdongkrak menjadi 10 juta unit selama 5 bulan pertama sejak model ini dirilis.
Perusahaan asal Korea Selatan ini juga mengandalkan keunggulan Exynos 2200, cip mobile pertama yang dilengkapi dengan AMD RDNA GPU, untuk menggenjot minat pada seri Galaxy. GPU ini diperirakan dapat berjalan 30 persen lebih cepat dibandingkan Mali GPU yang ada di Exynos 2100.
Tahun ini, dengan absennya Galaxy Note pada paruh kedua, Samsung praktis hanya mengandalkan ponsel lipat untuk menyasar pasar premium. Pada saat yang sama, perusahaan ini juga kesulitan untuk bersaing di segmen ini.
Samsung tercatat mengirimkan 58 juta unit ponsel pintar sepanjang kuartal II/2021, naik 54 juta unit dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Tetapi, jika penjualan S21 turun, maka kenaikan lebih banyak disumbangkan oleh segmen entry level dan mid range.
Tantangan lainnya adalah kehadiran Xiaomi yang terus mengejar dominasi Samsung. Perusahaan asal China ini sudah mampu melewati Apple sebagai manufaktur terbesar pada kuartal kedua tahun ini dengan 53 juta unit ponsel terjual pada periode yang sama.