Milenial Jadi Motor Penggerak Pertumbuhan Bisnis Wealthtech

Akbar Evandio
Senin, 2 Agustus 2021 | 07:00 WIB
Tips investasi/istimewa
Tips investasi/istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Nasabah milenial diyakini menjadi katalis utama dalam pertumbuhan bisnis perusahaan rintisan  di bidang teknologi manajemen kekayaan (wealthtech).

Perusahaan berbasis teknologi manajemen kekayaan (wealthtech) merupakan platform inisiatif dan alat digital yang berfokus pada pengelolaan investasi, tabungan, dan pengelolaan keuangan masyarakat.

Teknologi manajemen kekayaan bertugas untuk menganalisa keuangan personal dari seseorang, mengakses profil risiko, menentukan portofolio investasi, dan mengelolanya.

Sekretaris Jenderal Amvesindo Eddi Danusaputro mengatakan potensi besar pertumbuhan bisnis usaha yang berhubungan dengan jenis produk investasi terus bertambah saat ini.

Eddi meyakini memang motor pertumbuhan industro ini adalah demografi milenial yang mencari diversifikasi dan termasuk golongan yang mengerti tentang Risk Reward Ratio (RRR).

Untuk diketahui, RRR adalah sebuah indikator untuk mengukur perbandingan antara berapa jumlah kerugian dan keuntungan yang di dapatkan saat melakukan sebuah trading atau pembelian investasi.

“Potensi besar berhubungan dengan jenis produk investasi akan terus bertambah. Selain wealthtech, tabungan, deposito, reksadana, saham, emas dan lainnya. Milenial juga ada yang menyasar cryptocurrency, bahkan securities crowdfunding,” tuturnya.

Namun, Eddi menyebutkan tantangan saat ini juga masih berada di area edukasi konsumen, lantaran ancaman investasi bodong atau tidak berizin masih mengintai para nasabah pemula.

“Bahkan, milenial juga [dituntut] perlu melakukan transaksi [investasi] yang cukup besar atau sering agar bisa bertahan di dunia ini, padahal pendapatan mereka masih relatif kecil,” ujarnya.

Kepala Center of Innovation and Digital Economy Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Nailul Huda mengatakan potensi dari rintisan berbasis teknologi finansial dengan jenis manajemen kekayaan merupakan pasar empuk bagi milenial yang sangat adaptif dengan teknologi.

Dia melanjutkan, perkembangan teknologi kekayaan juga ditunjang dengan makin maraknya generasi muda dalam berinvestasi.

“Makanya wealthtech menjadi salah satu fintech yang potensinya besar beberapa tahun ke depan. Saya rasa bisa mencapai 1,5 sampai 2 kali lipat pertumbuhannya hingga akhir 2021,” ujarnya.

Untuk itu, dia berharap ke depan sebisa mungkin pemain masuk ke ekosistem digital yang sudah ada bisa bergabung ke pemain fintech lain terutama fintech pembayaran dan lending atau bergabung ke ekosistem perusahaan teknologi non fintech seperti dagang-el, ride-hailing, dan sebagainya.

Menurutnya, kolaborasi atau masuknya teknologi kekayaan ke ekosistem digital bisa memperbesar pangsa pasar dan pengguna aktif sehingga potensi investasi menjadi lebih luas lagi.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper